Mendag Zulhas Sebut Impor Beras yang Sudah Masuk RI Baru 70.000 Ton

Nadya Zahira
6 Januari 2023, 15:49
Buruh pelabuhan menurunkan beras impor asal Vietnam dari kapal kargo di Pelabuhan Malahayati, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Kamis (5/1/2023). Perum Bulog mengimpor sebanyak 500.000 ribu ton beras asal Vietnam yang didatangkan secara bertahap sampai Februari
ANTARA FOTO/Ampelsa/rwa.
Buruh pelabuhan menurunkan beras impor asal Vietnam dari kapal kargo di Pelabuhan Malahayati, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Kamis (5/1/2023). Perum Bulog mengimpor sebanyak 500.000 ribu ton beras asal Vietnam yang didatangkan secara bertahap sampai Februari 2023 dan sebanyak 200.000 ton di antaranya sudah tiba pada akhir tahun 2022 untuk pemenuhan stok cadangan beras pemerintah (CBP).

Kementerian Perdagangan mengungkapkan bahwa beras impor yang sudah masuk ke Indonesia sepanjang Desember 2022 hingga saat ini baru mencapai 70.000 ton. Padahal, Bulog ditargetkan melakukan impor beras sebanyak 70.000 ton hingga Desember 2022.

Bulog juga dijadwalkan akan melakukan impor beras 300.000 ton lagi pada awal 2023. Sehingga total impor beras yang dilakukan Bulog mencapai 500 ribu ton.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas menargetkan kepada Perum Bulog untuk segera melakukan proses impor beras hingga akhir Februari 2023. Pasalnya, petani di Indonesia  diperkirakan panen raya pada Maret 2023.

“Jadi bulog juga stoknya harus segera dihabiskan. Kita kasih waktu sampai Januari, dan impor nya harus selesai Februari 2023, karena Maret sudah panen” ujar Zulhas saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, pada Jumat (6/1).

Terkendala Cuaca

Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik atau Perum Bulog menyatakan bahwa proses logistik impor beras terkendala oleh cuaca ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini. Hal itu menyebabkan beras impor yang tiba di pelabuhan di Indonesia belum mencapai 200.000 ton seperti target yang ditetapkan hingga akhir 2022.

Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Awaludin Iqbal, mengatakan sebanyak 200.000 ton beras impor sudah keluar dari negara asal. Sebagian beras impor sudah masuk gudang Bulog. Ada juga beberapa yang masih dalam proses pembongkaran di pelabuhan.

Namun demikian, ada sebagian beras impor tersebut yang belum tiba di pelabuhan Indonesia. "Memang ada kendala karena ombak dan curah hujan tinggi sehingga sebagian kecil kapal beras impor ini ada yang belum berlabuh," kata Awaludin melalui keterangan tertulis, Senin (2/1).

Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, impor beras tahun ini berasal dari beberapa negara asia di antaranya adalah Thailand, Vietnam, dan Myanmar. Impor beras tersebut dilakukan secara bertahap dan langsung disebar ke 14 pelabuhan di seluruh Indonesia.

"Sebagian besar dari Thailand kalau tahun depan. Sekarang impornya ada yang dari Pakistan, tapi hanya sebagian kecil," ujarnya saat monitoring pembongkaran beras impor di Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (16/12).

 Secara tren, impor beras Indonesia cenderung menurun dalam empat tahun terakhir. Pada 2018, misalnya, nilai impor sepanjang tahun tersebut mencapai 2,25 juta ton.

Jumlah volume impor beras RI pun terus menurun pada 2019 dan 2020 seperti terlihat pada grafik. Meskipun pada 2021 volumenya kembali meningkat, hingga menjelang akhir tahun ini volumenya masih lebih rendah dibandingkan tahun lalu.

Reporter: Nadya Zahira

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...