Sentimen The Fed Mereda, Rupiah Dibuka Menguat ke 14.521/US$

Image title
Oleh Abdul Azis Said
30 Mei 2022, 10:12
Seorang karyawan menghitung uang nasabah di Kantor Cabang BNI Jakarta Pusat, Jumat (27/5/2022). Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada Mei 2022 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan sebesar 3,5 persen, sejalan dengan perlunya menjaga stabilit
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.
Seorang karyawan menghitung uang nasabah di Kantor Cabang BNI Jakarta Pusat, Jumat (27/5/2022). Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada Mei 2022 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan sebesar 3,5 persen, sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan tingkat inflasi, serta upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Nilai tukar rupiah dibuka menguat 46 poin ke level Rp 14.521 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Sentimen kenaikan bunga The Fed tampaknya mulai mereda sehingga menopang penguata aset berisiko termasuk rupiah pada pembukaan perdagangan pekan ini.

Mengutip Bloomberg, rupiah melemah tipis ke 14.522 pada pukuk 09.20 WIB. Meski begitu, posisi ini masih lebih tinggi dibandingkan penutupan pekan lalu di Rp 14.567 per dolar AS.

Selain Rupiah, mayoritas mata uang Asia lainnya menguat terhadap dolar AS pagi ini. Yen Jepang menguat 0,11% , dolar Hong Kong dan rupee India 0,01% , dolar Singapura 0,15% , dolar Taiwan 0,30% , won Korea Selatan 0,67% , peso Filipina 0,19% , yuan Cina 0,46% , ringgit Malaysia 0,26% dan baht Thailand 0,22%.

Analis pasar uang Ariston Tjendra memperkirakan rupiah akan kembali menguat pada perdagangan hari ini ke kisaran Rp 14.530, dengan potensi pelemahan di kisaran Rp 14.600 per dolar AS. Penguatan rupiah seiring membaiknya sentimen pasar terhadap aset berisiko pagi ini.

"Pasar mungkin mengabaikan isu kenaikan suku bunga the Fed untuk sementara dan beralih mengambil peluang di aset berisiko dengan masuk di level rendah," kata Ariston, Senin (30/5).

 Indeks saham Asia terlihat bergerak menguat pagi ini. Nikkei 225 Jepang menguat 1,99% pada pagi ini bersama Shanghai SE Composite 0,2% , Hang Seng Hong Kong 1,15% , Kospi Korea Selatan 0,98% dan Nifty 50 India 1,13%.

Selain itu, dolar AS juga terlihat masih dalam tekanan terhadap major currency. Indeks dollar AS masih tertekan di kisaran 101 setelah sempat menguat dan lampaui 104 pada pertengahan bulan ini.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...