Peluang Sektor Pangan Jadi Andalan Ekonomi Setelah Pandemi

Yuliawati
Oleh Yuliawati
18 November 2020, 17:36
pangan, pertanian, JFSS, Jokowi, potensi pangan
123RF.com/france68
Ilustrasi. Sektor pangan tumbuh positif selama pandemi Covid-19.

Pandemi Covid-19 memukul perekonomian berbagai negara dan menimbulkan resesi, termasuk Indonesia. Akibat pandemi Covid-19, pertumbuhan domestik bruto (PDB) RI pada kuartal kedua dan ketiga tahun ini masing-masing minus 5,32% dan minus 3,49%.

Bukan hanya ancaman resesi, pandemi juga berpotensi terjadi krisis pangan seperti yang diwaspadai Badan Pangan Dunia (FAO). Sejak awal pandemi, Presiden Joko Widodo pun meminta seluruh kepala daerah untuk mewaspadai krisis pangan.

Masalah pangan memang patut diperhatikan bukan hanya di masa pandemi. Presiden Jokowi menilai pengembangan sektor pangan menjadi penting karena meningkatnya kebutuhan pangan sejalan melonjaknya penduduk di seluruh dunia. Lonjakan populasi dunia itu hampir setengahnya berada di kawasan Asia, termasuk di Tiongkok, India, dan Indonesia.

Presiden menilai kondisi ini membuka peluang yang menjanjikan bagi sektor pangan, karena kebutuhannya dan pasarnya sangat besar, dan diprediksi akan terus tumbuh ke depannya. "Namun pengembangan sektor pangan membutuhkan cara-cara baru yang inovatif," ujar Jokowi dalam acara Jakarta Food Security Summit (JFSS) yang ke-5 yang diselenggarakan  Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bekerja sama dengan Katadata, Rabu (18/11).  

Advertisement


 
Di tengah ancaman pandemi Covid-19, sektor pangan mampu tumbuh positif meninggalkan lainnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan pada kuartal kedua dan ketiga 2020 masing-masing tumbuh sebesar 2,19% dan 2,15%.  

Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan selama ini memberikan kontribusi terbesar kedua terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), yakni 14,68%. Adapun sektor penyumbang utama yakni industri pengolahan yang berkontribusi 19,86%, pada kuartal ketiga ini masih minus 4,31%.

Sektor lain yang selama ini menjadi pilar ekonomi seperti industri konstruksi dan pertambangan juga anjlok. Pada kuartal ketiga, sektor konstruksi minus 4,52 %, dan sektor pertambangan minus 4,28 %.

"Selama Covid-19 sektor yang tetap tumbuh positif sektor pertanian, kehutanan dan perikanan pada saat semua sektor terkontraksi," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mengisi agenda JFSS ke-5.



Ketua Umum Kadin Rosan P.  Roeslani menyatakan sektor pangan berpeluang terus tumbuh. Subsektor pangan ini pada kuartal kedua dan ketiga 2020 tumbuh masing-masing 9,23% dan 7,14%. Pertumbuhan tersebut merupakan yang tertinggi selama tiga tahun terakhir.

Ia menilai dengan pertumbuhan sektor pangan yang terus meningkat dapat menjadi modal penting dalam perbaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal keempat maupun 2021. "Sektor (pangan) ini punya potensi besar untuk tumbuh, karena itu pertumbuhan sektor ini perlu diprioritaskan di masa mendatang," kata Rosan.

Rosan menilai sektor pertanian, perikanan, peternakan, dan industri pengolahan, jika bisa terintegrasi  dari hulu ke hilir maka bisa menyumbang besar bagi perekonomian nasional.

Tantangan Pengembangan Pangan


Indonesia masih tertinggal dengan beberapa negara di Asia Tenggara dalam mengembangkan sektor pertanian. Misalnya, Vietnam mampu menjadi produsen beras nomor satu di dunia, Thailand juga mampu menjadi  produsen beras nomor dua di dunia dan sejumlah produk hortikultura. Begitu pula dengan Malaysia yang mampu mengembangkan durian lokalnya.

Kadin menginisiasi model kemitraan inclusive closed loop sebagai upaya meningkatkan efisiensi  produksi  untuk memacu kinerja  sektor pangan nasional. Inclusive closed loop merupakan upaya menjaga ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani, peternak, dan nelayan.

Dalam skema ini, petani tak hanya terhubung dengan pemerintah, namun dengan lembaga keuangan, perusahaan, hingga ritel. Tujuannya adalah sinergi seluruh mata rantai pertanian agar menciptakan efisiensi dan peningkatan kualitas komoditas.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur, Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Video Pilihan
Loading...
Advertisement

Artikel Terkait