BI Targetkan Inflasi Pangan Turun 5%, Dorong Pemda Gelar Operasi Pasar

Abdul Azis Said
10 Agustus 2022, 14:58
inflasi, harga pangan
ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/rwa.
Pedagang menyortir sayuran di Pasar Induk Rau Kota Serang, Banten, Jumat (1/7/2022).

Bank Indonesia menargetkan inflasi pangan bisa turun ke level 6%-5% dari posisi 11,47% secara tahunan pada Juli 2022. Gubernur BI Perry Warjiyo mengenalkan empat strategi pengendalian harga pangan, di antaranya operasi pasar di berbagai daerah.

"Ingat, inflasi pangan itu adalah masalah perut masalah rakyat dan itu langsung ke sejahtera ini bukan masalah ekonomi saja tapi masalah ekonomi sosial. Bagaimana nanti Oktober dan seterusnya jangan sampai ada masalah politik," ujarnya dalam acara Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan, Rabu (10/8).

Perry menyebut inflasi pangan sangat berdampak bagi konsumsi masyarakat. Alasannya, pangan menyedot sekitar 20% dari komposisi pengeluaran masyarakat. Bagi masyarakat miskin akan terpukul lebih berat lagi, karena lebih dari separuh bahkan hingga 60% dari bobot pengeluaran mereka untuk pangan. Jadi, jika inflasi pangan bisa ditekan hingga 5% bisa memberi dampak sosial dan kesejahteraan bagi masyarakat.

Perry menyebut inflasi pangan sangat berdampak bagi konsumsi masyarakat. Alasannya, pangan menyedot sekitar 20% dari komposisi pengeluaran masyarakat. Bagi masyarakat miskin akan terpukul lebih berat lagi, karena lebih dari separuh bahkan hingga 60% dari bobot pengeluaran mereka untuk pangan. Jadi, jika inflasi pangan bisa ditekan hingga 5% bisa memberi dampak sosial dan kesejahteraan bagi masyarakat.

Dia menyebut ada empat upaya yang bisa dilakukan, bukan hanya bagi BI tetapi otoritas terkait dan juga masyarakat. Pertama, mendorong operasi pasar di berbagai daerah. Ini untuk menurunkan harga sejumlah harga komoditas seperti cabai, bawang, telur hingga daging bisa segera turun.

Pemerintah pusat bersama BI kini tengah berkoordinasi untuk mendorong agar pemerintah daerah bisa memakai anggarannya untuk menggelar operasi pasar. "Karena ada beberapa masalah kepastian hukum dan ada beberapa Bupati walikota yang takut menggunakan anggaran untuk operasi pasar," kata Perry.

Kedua, kerja sama daerah untuk mendistribusikan hasil produksi yang berlebih kepada daerah lain yang membutuhkan. Koordinasi antar daerah dinilai bisa mempercepat distribusi kebutuhan pangan ke daerah lain yang membutuhkan sehingga pasokan tercukupi.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...