Pemodal asal Inggris Juga Minati Proyek Listrik Senilai Rp 3,5 Triliun

Yura Syahrul
14 September 2015, 17:34
Katadata
KATADATA

KATADATA ? Daftar pemodal mancanegara yang berminat menggarap megaproyek pembangkit listrik berkapasitas total 35 Gigawatt (GW) bertambah panjang. Setelah Cina, Korea Selatan, Amerika Serikat dan Australia, kini giliran investor asal Inggris yang tertarik membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Ketertarikan tersebut disampaikan saat melakukan pertemuan one-on-one dengan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani, dalam kegiatan pemasaran investasi di London, Inggris, pekan lalu. ?Mereka ingin membangun PLTS berkapasitas 200 Megawatt (MW) dengan nilai investasi sebesar US$ 250 juta (sekitar Rp 3,5 triliun),? katanya dalam siaran pers BKPM, Senin (14/9).

Franky mengklaim, minat investasi tersebut cukup serius karena para pemodal Inggris itu sudah berkunjung ke Indonesia. Bahkan, BKPM melalui kantor perwakilannya di London, memfasilitasi keinginan investor untuk bertemu dengan beberapa pemangku kepentingan sektor kelistrikan di Indonesia, seperti PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), maupun pihak swasta yang berpotensi menjadi mitra strategis.

Saat ini, investor asal Inggris tersebut tengah menentukan area potensial untuk pembangunan PLTS. Pilihan lokasinya di Sulawesi Utara (Sulut), Kalimantan Barat (Kalbar), Kalimantan Selatan (Kalsel), Kalimantan Timur (Kaltim), Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Intensitas matahari di Indonesia yang bersinar sepanjang tahun merupakan nilai lebih bagi investor yang akan membangun PLTS. Karena itu, investor asal Inggris itu akan membangun PLTS dengan aplikasi di atas tanah (ground-mounted solar PV) dan dipasang di atap (rooftop solar PV).

Halaman:
Reporter: Manal Musytaqo
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...