Indeks Respons Negatif Hasil Pemilu

Image title
Oleh
10 April 2014, 00:00
3318.jpg
Arief Kamaludin|KATADATA
KATADATA | Arief Kamaludin

KATADATA ? Indeks harga saham gabungan (IHSG) merespon negatif hasil pemilihan umum (pemilu) legislatif kemarin.

Dalam pembukaan perdagangan Kamis (10/4), indeks dibuka melemah 0,83 persen dari penutupan perdagangan Selasa (8/4). Bahkan hingga pukul 09.44, indeks sudah turun 132 poin atau 2,76 persen.

Menurut Chief Economist PT Mandiri Sekuritas Aldian Taloputra, turunnya IHSG disebabkan hasil pemilu tidak sesuai ekspektasi pasar. Padahal pasar sebelumnya berharap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dapat memperoleh suara hingga 30 persen.

Sementara menurut hasil perhitungan cepat (quick count) sejumlah lembaga survei suara partai pengusung Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden tersebut hanya meraih 19 persen. ?PDI-P memang menang, tapi tidak sesuai ekspektasi. Ekspektasi investor lebih tinggi dari itu,? kata dia saat dihubungi Katadata, Kamis (10/4).

Pada sesi perdagangan pagi, saham-saham berkapitalisasi besar tercatat mengalami penurunan harga. Seperti PT Astra Internasional Tbk yang turun 6,23 persen ke harga Rp 7.525 per saham, PT Bank Mandiri Tbk turun 5,61 persen ke Rp 9.675 per saham, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk turun 3,93 persen ke Rp 9.775 per saham, dan PT Bank Central Asia Tbk turun 2,28 persen ke Rp 10.700 per saham.

Kemudian PT Telekomunikasi Indonesia Tbk turun 2,79 persen ke Rp 2.265 per saham, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk turun 7,11 persen ke Rp 23.175 per saham, dan PT Gudang Garam Tbk turun 3,35 persen ke Rp 49.050 per saham.

Situasi pasar saat ini berbalik dari keadaan pada saat Jokowi diumumkan sebagai calon presiden partai berlambang banteng tersebut pada 14 Maret lalu. IHSG meresponnya dengan menguat hingga 3,23 persen. Hal ini membuat, Jokowi menjadi calon presiden yang paling diminati pasar pada saat ini jika dibandingkan dengan calon lainnya.

Tingginya respon pasar tersebut, terlihat dari derasnnya aliran modal asing ke bursa Indonesia yang mencapai US$ 655,5 juta pada saat Jokowi diumumkan sebagai calon presiden. Aliran dana asing tersebut merupakan yang tertinggi sejak Mei 2013.

Hingga Selasa (8/4), aliran dana asing ke bursa domestik sudah mencapai US$ 2,8 miliar, atau US$ 1 miliar lebih tinggi dari total aliran dana yang keluar sepanjang 2013.

Reporter: Aria W. Yudhistira
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...