Ada BPJS, Kalbe Farma Optimistis Tumbuh 16 Persen
KATADATA ? PT Kalbe Farma Tbk menargetkan penjualan tahun ini tumbuh 14 persen-16 persen dari penjualan tahun lalu. Dengan pertumbuhan penjualan tersebut, perseroan menargetkan dapat meraup Rp 18,2 triliun-18,5 triliun tahun ini.
Direktur Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan target tersebut akan dipengaruhi program pemerintah, mengenai jaminan kesehatan masyarakat. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang mulai efektif tahun ini akan memberi kontribusi yang positif bagi penjualan produk perseroan.
?Dengan adanya BPJS, tahun pertama dampaknya belum besar. Kami harap bertambah, tapi memang tidak langsung melompat besar. Sekitar 12 persen lebih,? ujar Vidjongtius. dalam acara Investor Day, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (7/5).
Menurutnya, sejak mulai efektifnya BPJS pada awal 2014, sudah terlihat berpengaruh terhadap penjualan perseroan. Sepanjang kuartal I ini penjualan Kalbe Farma tumbuh 16,5 persen menjadi Rp 4,1 miliar, dari Rp 3,5 miliar pada periode yang sama di tahun lalu.
Meski demikian, perseroan tidak hanya berharap target penjualan tahun ini dari BPJS. Pencapaian target ini juga didukung oleh penjualan divisi nutrisi sebesar 26 persen, produk kesehatan 25 persen, juga produk-produk lainnya yang juga tumbuh.
(Baca: Kalbe Farma tidak Andalkan Program BPJS)
Selain itu, target ini juga didukung dengan rencana Kalbe Farma menambah kapasitas produksi. Perseroan menambah kapasitas sebesar 30-50 persen untuk pabrik di Cikarang dan menambah 2-3 mesin baru, serta pembangunan pabrik susu cair di Sukabumi yang saat ini sudah pada tahap finalisasi perizinan.
?Mudah-mudahan 1-2 bulan kedepan, sudah mulai konstruksi,? ujarnya.
Perseroan juga masih bisa mengandalkan peningkatan penjualan di luar negeri. ?Sudah ada dua produk, yakni Zee dan Deabetasol. Khusus di Filipina tambah Extra Joss,? kata dia.
