Harga Elpiji Subsidi 3 Kg Tak Jadi Naik Hingga September

Anggita Rezki Amelia
21 Juni 2017, 19:32
Penstabilan Harga Elpiji Bersubsidi
ANTARAFOTO/Basri Marzuki
Warga mengangkut tabung elpiji 3 kilogram bersubsidi yang dibeli di Kantor Kecamatan Palu Selatan, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (15/3). Pertamina bersama Pemerintah setempat menggelar operasi pasar untuk menstabilkan harga elpiji bersubsidi yang saat ini h

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akhirnya tidak jadi menaikkan harga elpiji tiga kilogram (kg) hingga September mendatang. Salah satu alasannya adalah menjaga stabilitas ekonomi di masyarakat.

Dengan keputusan tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mematok harga elpiji subsidi sebesar Rp 4.500 per kg atau Rp 14.500 per tabung. Jadi para pengecer tidak boleh mematok harga jual seenaknya dan meraup untung terlalu besar. "Kalau mau ambil untung sedikit boleh," ujar Jonan di Jakarta, Rabu (21/6).

(Baca: Subsidi Terancam Bengkak, Jonan Cek Distribusi Elpiji 3 Kilogram)

Awal Juni lalu sebenarnya pemerintah sempat berencana menaikkan harga jual elpiji 3 kg sebesar Rp 1.000 per kg atau Rp 3.000 per tabung pasca lebaran nanti. Ada beberapa pertimbangan yang membuat pemerintah ingin mengambil keputusan itu, apalagi sejak 2007 harga tak pernah berubah.

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM I.G.N Wiratmaja Puja mengatakan, salah satu pertimbangan menaikkan harga elpiji subsidi adalah tren harga acuan yang masih tinggi. Jika harga elpiji 3 kg tersebut tidak dievaluasi, Wiratmaja khawatir anggaran subsidinya akan membengkak.

Grafik: Target dan Realisasi Penyaluran LPG Bersubsidi 2009-2013
Target dan Realisasi Penyaluran LPG Bersubsidi 2009-2013

Menurut Direktur Pemasaran Pertamina Muchammad Iskandar, harga keekonomian elpiji saat ini juga sudah berkisar Rp 10.500 per kg. Sementara hingga 8 Juni lalu, realisasi penyaluran subsidi elpiji 3 kg sudah mencapai 2.558 juta metrik ton.

Iskandar memprediksi penyaluran subsidi elpiji 3 kg hingga akhir tahun diperkirakan mencapai 6,5 juta matrik ton. Padahal, kuota elpiji subsidi dalam APBN 2017 hanya 7,09 juta ton. (Baca: Tekan Subsidi, Pemerintah Kaji Harga Elpiji 3 Kg Naik Rp 3.000)

Tahun depan, Kementerian ESDM mengusulkan dua opsi terkait volume subsidi elpiji pada rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018. Pertama, sebesar 3,74 juta ton dengan catatan program subsidi elpiji tepat sasaran dilakukan serentak sejak Februari 2018.  Kedua, sebesar 6,952 juta ton dengan asumsi jika tidak dilakukan Program Subsidi Tepat Sasaran. 

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...