Pertamina Naikkan Harga Pertalite dan Pertamax di Sumatera Barat
PT Pertamina (Persero) menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite, Dexlite dan Pertamax di Provinsi Sumatera Barat sejak pekan lalu. Kenaikannya sebesar Rp 200 per liter.
Manager External Communication Pertamina Arya Dwi Paramita mengatakan kenaikan harga BBM nonsubsidi di Sumatera Barat karena ada perubahan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) di Sumatera Barat menjadi 7,5%. Sebelumnya5%.
Kenaikan pajak ini merupakan salah satu dari komponen penentu harga BBM. "Jadi PBBKB itu ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi," kata Arya kepada Katadata.co.id, Senin (23/7).
Ketentuan harga BBM nonsubsidi sebenarnya tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 34 tahun 2018. Aturan itu merevisi Permen 21 tahun 2018.
Adapun dalam menentukan harga BBM nonsubsidi, margin badan usaha tetap dipatok maksimal 10% dari harga dasar. Variabel lainnya dalam penentuan harga itu yakni Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) yang menyesuaikan peraturan daerah provinsi setempat.
Alhasil, Pertamina menaikkan harga BBM pada 16 Juli 2018 sebesar Rp 8.000 per liter untuk Pertalite. Semula harganya hanya Rp 7.800 per liter. Tak hanya Pertalite, saat itu Pertamina juga menaikkan harga BBM Dexlite dari semula Rp 9.000 per liter menjadi Rp 9.200 per liter.
Lalu pada 17 Juli 2018, Pertamina menaikkan harga BBM jenis Pertamax di Sumatera Barat sebesar 9.700 per liter. Sebelumnya Rp 9.500 per liter.
(Baca: Harga Pertalite Naik Lagi Rp 200 per Liter)
1 Juli 2018 lalu Pertamina juga telah menaikkan harga BBM jenis Pertamax untuk beberapa wilayah barat Indonesia seperti Jawa dan Bali. Kenaikkannya mencapai Rp 600 per liter dari harga semula. Saat ini, harga Pertamax di Pulau Jawa dan Bali sebesar Rp 9.500 per liter. Sebelumnya, harganya hanya Rp 8.900 per liter.
