8 Makanan Khas Ramadan dari Berbagai Daerah

Image title
23 Maret 2022, 14:25
Ilustrasi, proses pembuatan mie glosor, salah satu makanan khas Ramadan.
ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/aww.
Ilustrasi, proses pembuatan mie glosor, salah satu makanan khas Ramadan.

Bulan Ramadan tinggal menghitung hari. Bulan suci penuh berkah ini disambut baik oleh seluruh umat muslim dari berbagai belahan dunia dengan menunaikan berbagai amalan, seperti sahur dan buka puasa.

Di Indonesia, menu sahur dan buka puasa bulan suci Ramadan sangatlah bervariasi. Berbagai jajanan buka puasa bisa ditemukan di berbagai tempat mulai dari restoran sampai pedagang kaki lima pinggir jalan.

Pembuatan beberapa menu takjil tersebut juga terbilang mudah dan tidak memerlukan bahan-bahan yang terlalu banyak. Sehingga tak jarang beberapa orang memilih untuk membuatnya sendiri.

Makanan Khas Ramadan

Indonesia memiliki kuliner khas yang sangat banyak. Beberapa panganan ini muncul saat bulan suci Ramadan. Berikut beberapa makanan khas Ramadan dari berbagai daerah:

1. Ketan Bintul

Takjil khas Banten ini disebut-sebut sebagai makanan favorit Sultan Banten dan kerap dihidangkan di meja makan keturunan keluarga sultan saat bulan puasa. Bahan utama ketan bintul adalah beras ketan.

Proses pembuatan ketan bintul memakan waktu yang cukup lama. Makanan berbahan beras putih ini mesti ditumbuk terlebih dahulu sampai menjadi adonan padat. Untuk memeroleh tekstur lembut dan rasa gurih, adonan ketan dikukus degan campuran santan. Setelah matang, potong kecil-kecil dan hidangkan dengan taburan srundeng atau empal daging.

Di kawasan Pasar Lama, Kota Serang, Banten, terdapat penjual ketan bintul yang sudah sangat tersohor. Dia adalah Haji Mamad yang sudah berjualan sejak 1980-an.

2. Sie Reuboh

Sie reuboh menjadi menu andalan beberapa rumah makan di Provinsi Aceh. Para pedagang akan berama-ramai menawarkan menu ini pada saat bulan Ramadan.

Sie reuboh berarti daging yang direbus. Daging yang dijadikan sie reuboh biasanya berupa daging lemur (daging yang terdapat di bawah ketiak). Sie reuboh dapat dimasak dengan cuka yang membuat rasanya lebih dominan asam.

Santapan tradisional ini diolah dengan campuran bumbu-bumbu khas Nusantara, seperti kunyit, bawang putih, bawang merah, gula merah, lengkuas, dan sebagainya. Selain itu, sie reuboh dimasak menggunakn alat tradisional, yakni memakai tembikar atau kuali yang terbuat dari tanah liat.

Soal rasa, sie reuboh menyajikan petualangan rasa yang serasi. Perpaduan rasa asam, gurih, dan dan tekstur daging yang lunak membuat hidangan ini terasa begitu nikmat. Warna kuning dari rempah-rempahnya pun terlihat begitu memikat.

3. Pakkat

Makan unik asal Tapanuli Selatan, Sumatera Utara ini terbuat dari pucuk rotan muda dan sering disajikan sebagai menu berbuka puasa.

Pucuk rotan yang terpilih akan dipanggang dalam bara api sehingga menjadi tidak keras. Setelah itu, kulitnya akan dikupas dan akan terlihat dagingnya berwana putih yang siap untuk disantap.

Untuk membuat pakkat diperlukan kesabaran, sebab proses memasaknya membutuhkan waktu sekitar empat jam. Kulit pakkat harus benar-benar sampai hitam. Jika tidak, bagian dalam pakkat akan berwarna kuning yang membuatnya menjadi tidak enak saat disantap.

Selain dipanggang, pakkat juga bisa disajikan dengan cara direbus atau dimasak dengan santan. Pakkat memiliki struktur yang begitu lembut. Cara menyantap pakkat bisa dilakukan dengan berbagai cara, antara lain: disantap dengan nasi, dicampur dalam sayuran, diberi irisan cabai serta bawang bahkan bisa juga dicocol bersama sambal.

4. Bongko Kopyor

Makanan khas Ramadan selanjutnya datang dari Gresik, Jawa Timur. Adalah bongko kopyor yang menjadi takjil favorit warga kota wali ini.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement