Apa itu Right Issue Saham? Ini Penjelasan Lengkapnya
Selama sepekan terakhir, banyak emiten dari sektor perbankan mengumumkan akan melakukan right issue. Berdasarkan catatan Katadata.co.id, setidaknya ada empat bank yang telah mengumumkan akan melakukan right issue saham.
Keempat emiten bank tersebut, antara lain PT Bank Ganesha Tbk (BGTG), yang akan melakukan penambahan modal lewat mekanisme rights issue. Kemudian, ada PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO), yang akan mengeluarkan sekitar 2,32 miliar saham baru dengan nominal Rp 100 per saham.
Lalu, PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA), yang berencana menambah modal melalui rights issue. Emiten perbankan milik Grup Salim tersebut akan menerbitkan 296,85 juta saham baru dengan nominal Rp 100 per saham.
Terakhir, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), yang berencana menerbitkan saham baru untuk menambah modal melalui mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right issue. Saham baru ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 1.000 per saham.
Nah, apa itu right issue saham, dan apa saja efek yang ditimbulkan dari penambahan modal melalui cara right issue ini? Simak ulasan singkat beriktu ini.
Pengertian Right Issue Saham
Apa itu right issue saham? Right issue juga biasa disebut dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Dikutip dari MNC Sekuritas, right issue merupakan merupakan penawaran umum terbatas untuk saham suatu perusahaan. Right issue dilakukan perusahaan untuk mendukung rencana aksi korporasi tertentu atau menambah modal kerja.
Right issue saham juga diartikan sebagai anjuran ataupun penawaran kepada pemegang saham perusahaan. Singkatnya, right issue adalah hak khusus kepada pemegang saham untuk memesan dan membeli efek lebih awal dibanding masyarakat luas.
Cara right issue ini, juga dilakukan dengan perusahaan memberikan penawaran kepada pemegang saham agar dapat membeli saham tambahan. Biasanya juga disertakan diskon dalam jangka waktu tertentu.
Penjualan saham right issue dilakukan sebelum perusahaan menerbitkan saham perdana (Initial Public Offering). Maka dari itu, saham yang diterapkan right issue juga dibedakan. Hal ini juga sudah diatur di dalam Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal Nomor 26 tahun 2003.
Dilansir dari Gramedia.com, saham right issue merupakan salah satu cara untuk meningkatkan modal yang dimasukkan ke dalam perusahaan.
Kemudian, perusahaan akan memberikan kemampuan kepada pemegang saham yang sudah ada untuk memperoleh saham lagi. Perusahaan akan memberikan kesempatan kepada investor lama untuk memperoleh saham baru sebelum diterbitkan dan ditawarkan ke investor baru.
Dijelaskan juga bahwa pembelian saham right issue biasanya memiliki ketentuan rasio tertentu. Misalnya rasio 1:2, pemegang satu lembar saham akan diberikan hak untuk membeli dua lembar saham baru.
Efek Right Issue
Right issue memiliki efek positif dan negatif, yakni sebagai berikut:
1. Efek Positif Right Issue
- Perusahaan memperoleh dana segar lebih cepat
Dengan mengumpulkan modal dari investor lama melalui right issue, perusahaan akan mendapatkan dana lebih cepat bahkan sebelum saham diperdagangkan secara luas. Kemudian dana yang dihimpun dapat digunakan untuk memperluas unit usaha atau alokasi lainnya.
- Potensi keuntungan meningkat
Efek ini berpengaruh terhadap investor. Apabila ada profit, persentase yang didapatkan oleh investor juga akan meningkat karena jumlah saham yang dibeli semakin banyak.
2. Efek Negatif Right Issue
Kerugian membeli saham right issue sangat mungkin terjadi apabila perusahaan berfokus kepada pembayaran hutang atau harga saham yang menurut setelah IPO. Efek lanjutannya yaitu menurunnya harga saham ketika diperdagangkan di pasar sekunder.
Jadwal Right Issue Saham
Setiap perusahaan yang hendak melakukan right issue wajib mengumumkan jadwal pelaksanaannya kepada publik. Adapun, jadwal right issue, terdiri dari sebagai berikut:
Cum Date
Cum date atau cumulative date merupakan batas terakhir investor dapat membeli saham suatu emiten agar tercatat sebagai salah satu investor yang berhak untuk menerima hak right issue (HMETD).
Ex Date
Ex date adalah periode dimana investor dapat menjual saham yang sudah dibeli sebelumnya paling lambat saat cum date, namun tetap tercatat sebagai investor yang berhak mendapatkan HMETD. Bagi investor yang baru membeli saham emiten saat ex date, otomatis tidak berhak memperoleh hak right issue.
Rec Date
Rec date atau recording date, merupakan tanggal pencatatan investor saham yang berhak memperoleh hak right issue.
Trading Start/End
Ini adalah periode dimana investor bisa menebus, membiarkan, atau memperjualbelikan right issuenya di bursa saham.
Subscription Date
Subscription date adalah hari terakhir penebusan right issue.