Menteri Energi Uni Eropa Gelar Rapat Darurat Bahas Pemutusan Gas Rusia

Image title
2 Mei 2022, 10:26
Ilustrasi, bendera Uni Eropa. Para menteri energi negara-negara anggota Uni Eropa menggelar rapat darurat untuk membahas mengenai langkah lanjutan atas ancaman pemutusan gas Rusia.
Katadata
Ilustrasi, bendera Uni Eropa. Para menteri energi negara-negara anggota Uni Eropa menggelar rapat darurat untuk membahas mengenai langkah lanjutan atas ancaman pemutusan gas Rusia.

Para menteri bidang energi negara-negara anggota Uni Eropa mengadakan pembicaraan darurat, membahas upaya lanjutan untuk menanggapi ultimatum Rusia agar pembelian gas dilakukan dalam mata uang rubel atau menghadapi pemutusan pasokan gas.

Mengutip Antara, Senin (2/5), pekan lalu Rusia telah menghentikan pasokan gas ke Bulgaria dan Polandia, setelah kedua negara itu menolak untuk membayar dengan mata uang rubel.

Sebelumnya, negara-negara anggota Uni Eropa sudah berencana berhenti menggunakan gas Rusia tahun ini dan mengatakan mereka dapat mengatasi penghentian pasokan gas tersebut.

Namun, langkah pemutusan gas yang diambil Rusia telah menimbulkan kekhawatiran bahwa negara-negara Uni Eropa lainnya, termasuk Jerman, bisa menjadi target pemutusan pasokan gas berikutnya. Seperti diketahui, Jerman, yang merupakan negara ekonomi terbesar di Eropa, sangat bergantung pada pasokan gas dari Rusia.

Ketika banyak perusahaan Eropa menghadapi tenggat waktu pembayaran gas pada akhir Mei, negara-negara Uni Eropa memiliki kebutuhan mendesak untuk memastikan apakah dapat terus membeli bahan bakar tanpa melanggar sanksi Uni Eropa terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina.

Sebelumnya, Komisi Eropa mengingatkan apabila negara-negara Uni Eropa mengikuti skema pembayaran menggunakan rubel, dapat melanggar sanksi terhadap Rusia.

Oleh karena itu, Komisi Eropa menyarankan bahwa negara-negara Uni Eropa dapat melakukan pembayaran energi yang sesuai dengan sanksi, jika mereka menyatakan pembayaran selesai setelah dilakukan dalam euro dan sebelum dikonversi menjadi rubel.

Komisi Eropa menyusun panduan ekstra ini setelah Bulgaria, Denmark, Yunani, Polandia, Slowakia, dan sejumlah negara lainnya pada pekan lalu mendesak adanya saran atau panduan yang lebih jelas dalam menghadapi tuntutan pembayaran gas menggunakan rubel.

Seperti diketahui, Rusia sebelumnya telah mengatakan bahwa para pembeli gas harus menyetor euro atau dolar ke rekening di bank swasta Rusia Gazprombank, yang akan mengubahnya menjadi rubel.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...