Meski Proyeksi Laba Turun, BRI Bakal Setor Dividen Rp 11,8 T ke Negara

Image title
19 Agustus 2020, 16:03
Ilustrasi, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Sunarso. BRI berkomitmen menyetorkan dividen dalam jumlah besar ke negara, senilai Rp 11,8 triliun meski laba tahun ini diproyeksi turun.
Katadata
Ilustrasi, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Sunarso. BRI berkomitmen menyetorkan dividen dalam jumlah besar ke negara, senilai Rp 11,8 triliun meski laba tahun ini diproyeksi turun.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) memperkirakan bahwa laba bersih sepanjang tahun ini tidak sampai Rp 20 triliun di tengah lesunya ekonomi akibat pandemi virus corona atau Covid-19. Meski demikian, perseroan berkomitmen menyetor dividen dalam jumlah besar ke pemerintah sebesar Rp 11,8 triliun.

Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan bahwa pihaknya masih melihat adanya risiko ketidakpastian yang cukup tinggi ke depan. Sehingga, meski pada semester I 2020 perseroan mampu membukukan laba senilai Rp 10,2 triliun, performa pada paruh kedua tahun ini diproyeksi tidak lebih dari Rp 10 triliun.

"Pendapatan tahun ini tidak seluruhnya dijadikan laba, melainkan kami akan membuat cadangan yang cukup untuk mengantisipasi risiko ketidakpastian," kata Sunarso dalam video conference, Rabu (19/8).

Proyeksi penurunan laba bersih BRI tahun ini sejalan dengan dengan penyaluran kredit yang hanya ditargetkan tumbuh 4%-5%. Sebelumnya pada awal tahun ini perseroan menargetkan kredit mampu tumbuh hingga dua digit.

Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo menjelaskan bahwa pihaknya memang tengah memproses revisi rencana bisnis bank kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Untuk itu, ia belum bisa menyampaikan lebih detail terkait target laba bersih hingga akhir tahun ini.

Meski laba diproyeksi turun, BRI tetap direncanakan menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyumbang dividen paling besar untuk tahun buku 2020, yaitu Rp 11,8 triliun. Jumlah tersebut relatif sama dengan realisasi dividen dari BRI ke negara untuk tahun buku 2019 yang senilai Rp 11,7 triliun.

Dengan asumsi laba bersih turun namun setoran dividen naik, maka dividen payout ratio untuk tahun buku 2020, akan lebih besar. Sunarso mengatakan bahwa tidak masalah jika pemerintah berencana untuk menarik dividen dari BRI dengan angka yang besar meski realisasi laba bersih tahun ini diproyeksi turun.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...