Suku Bunga Turun, Penyaluran Kredit pada Mei Hanya Tumbuh 2,4%

Agatha Olivia Victoria
30 Juni 2020, 19:44
Bank Indonesia, penyaluran kredit, kredit, pandemi corona, virus corona, pertumbuhan kredit
ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/foc.
Ilustrasi. Perlambatan terjadi pada seluruh segmen kredit, meski suku bunga perbankan menunjukkan tren penurunan.

Bank Indonesia mencatat penyaluran kredit pada Mei 2020 hanya tumbuh 2,4% secara tahunan menjadi Rp 5.585 triliun, melambat dibandingkan April sebesar 5,1% akibat pandemi corona.  Perlambatan terjadi pada seluruh segmen kredit, meski suku bunga perbankan menunjukkan tren penurunan.

Berdasarkan jenis penggunaannya, perlambatan terjadi pada kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumsi. Perlambatan penyaluran kredit terutama juga terjadi baik pada debitur korporasi maupun perorangan dari 5,7% dan 4,4%  menjadi 2,9% dan 2,2%.

Pertumbuhan kredit modal kerja tercatat melambat dari 3,4% menjadi 0,1%. Perlambatan terutama pada sektor industri pengolahan dan sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan.

Kredit modal kerja atau KMK sektor industri pengolahan mengalami perlambatan dari 6,7% menjadi 3,7% terutama pada kredit industri pengilangan minyak bumi, pengolahan gas bumi di Jawa Barat dan Sulawesi Selatan.

Selain sektor industri pengolahan, perlambatan juga terjadi pada KMK sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan dari 9,1% menjadi 0,3%. Melambatnya kredit sektor ini terutama bersumber dari penurunan KMK subsektor lembaga keuangan lainnya (nonbank) selain leasing di DKI Jakarta dan Jawa Timur.

(Baca: Menteri Koperasi Minta UMKM Segera Bermigrasi ke Layanan Digital)

Kredit investasi atau KI juga tercatat melambat dari 9,1% menjadi 6,7%, terutama pada sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan, serta sektor perdagangan, hotel dan restoran. 

KI sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan melambat dari 2,9% menjadi 2,6% terutama kredit yang disalurkan untuk subsektor perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Timur dan Jambi. Kl kepada sektor PHR juga melambat dari 2,1% menjadi 0,4%, khususnya pada subsektor hotel di wilayah Bali dan Nusa Tenggara Timur.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...