IHSG Diprediksi Lanjutkan Penurunan, Ini Saham Pilihan Para Analis

Image title
22 Juni 2021, 07:17
ihsg, PPKM mikro, ihsg turun, rekomendasi saham
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
IHSG ditutup melemah 0,18% menjadi di level 5.996 pada perdagangan Senin (21/6)

Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini, Selasa (22/6), diperkirakan kembali bergerak turun. Kebijakan pemerintah memperketat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro akibat lonjakan kasus Covid-19 memberikan sentimen negatif bagi pergerakan IHSG. 

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menilai IHSG berpotensi melemah dengan area support di level 5.967 dan 5.913, sedangkan area resistance di level 6.104 dan 6.050.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Ketika menyentuh support, harga biasanya akan kembali ke atas karena peningkatan pembelian. Namun jika tembus, harga akan terus turun untuk menemukan titik support baru.

Sebaliknya, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Biasanya, setelah saham menyentuh level ini, akan ada aksi jual cukup besar sehingga laju kenaikan terhambat.

Dennies menilai, pergerakan IHSG hari ini akan masih akan dipengaruhi kenaikan kasus covid-19 dari dalam negeri serta akan diberlakukannya pembatasan baru yang lebih ketat. "Sehingga ada potensi pemulihan ekonomi akan kembali melambat pada kuartal III-2021," kata Dennies.

Lonjakan penularan Covid-19 terus terjadi di Indonesia. Kementerian Kesehatan mencatat, kasus baru corona pada Senin (21/6) mencetak rekor 14.536 pasien. Dengan tambahan itu mengantarkan total positif menjadi 2.004.445 sejak awal pandemi.

Meski berpotensi mengalami pelemahan pada perdagangan hari ini, Dennies menilai ada beberapa saham yang bisa dipantau pelaku saham, yaitu PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).

CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya juga menilai hari ini IHSG berpotensi berada dalam tekanan. Berdasarkan analisisnya, rentang pergerakan IHSG berada di level 5.821 dan 6.027.

Fluktuasi harga komoditas, dinilai belum memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG mengingat kondisi sektor riil yang masih melambat.Pola pergerakan IHSG, menurut dia, masih berada dalam fase konsolidasi. Tekanan masih terlihat akan membayangi IHSG.

"Namun momentum dari pergerakan yang fluktuatif di dalam pergerakan IHSG dapat dimanfaatkan bagi investor jangka pendek, menengah maupun panjang," kata William.

Ada beberapa saham yang menurut William layak untuk mendapat perhatian dari pelaku pasar saham hari ini, di antaranya PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup melemah 0,18% menjadi di level 5.996. Pelemahan tersebut, lebih baik dibanding pembukaan yang sempat anjlok hingga 2,04% menuju level 5.884.

Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) berpendapat, penurunan IHSG dan indeks di pasar saham Asia lainnya disebabkan pernyataan bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve alias The Fed, yang berencana melakukan pelonggaran kuantitatif. Hal ini membuka peluang risiko taper tantrum seperti yang terjadi pada 2013 lalu.

"Taper tantrum dimulai lagi karena rencana The Fed (Bank Sentral AS) mau menaikkan suku bunga di kuartal pertama 2022," kata Direktur Perdagangan dan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo kepada awak media, Senin (21/6).

 

Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...