IHSG Berpotensi Terkonsolidasi, Analis Jagokan Saham MEDC hingga BBRI

Patricia Yashinta Desy Abigail
26 Juni 2024, 06:36
IHSG
Fauza Syahputra|Katadata
Pekerja berada di dekat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (7/6/2024). IHSG merosot 39,63 poin atau 0,57 persen ke posisi 6.935 pada penutupan perdagangan akhir pekan ini.
Button AI Summarize

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berpotensi konsolidasi dalam rentang 6.830-6.960 pada perdagangan Rabu (26/6). Pergerakan IHSG dipengaruhi oleh beberapa faktor menurut riset Phintraco Sekuritas.

Dari eksternal, ekspektasi pelemahan sejumlah data di sektor properti Amerika Serikat berpotensi menjaga peluang pemangkasan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve atau The Fed pada level saat ini atau setidaknya untuk sisa pekan ini.

Kondisi ini dikombinasikan dengan intervensi Bank Indonesia (BI) di pasar keuangan Indonesia yang berpotensi mendorong penguatan lanjutan pada nilai tukar rupiah. Tercatat rupiah menguat ke kisaran Rp 16.370 per dolar Amerika Serikat di Selasa (25/6).

Phintraco Sekuritas menjelaskan alasan penguatan nilai tukar rupiah tersebut karena terjadi aksi net buy atau pembelian bersih oleh investor asing yang nyaris menembus Rp 8 triliun.

"Akan tetapi, net buy tersebut disebabkan adanya transaksi atas satu saham spesisfik di pasar negosiasi pada perdagangan Selasa (25/6)," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya Rabu (26/6).

Rekomendasi Saham Pilihan

Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).

Sementara itu, Analis BinaArtha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan level support IHSG diprediksi akan berada di level 6.823, 6.710, 6.675 and 6.639. Sedangkan level resistance berada di 6.977, 7.032, 7.099 dan 7.149.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.

Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.

Ivan merekomendasikan buy on weakness untuk saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan rentang harga 2.600-2.630. Lalu hold atau trading buy pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan rentang harga 4.250-4.270. Serta hold untuk saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan target Harga terekat ddi 6.350.

Selanjutnya trading buy pada saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dengan rentang harga 4.900-5.000. Kemudian speculative buy untuk saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) pada rentang harga 2.300-2.370.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...