Rupiah Berpotensi Menguat Terdongkrak Rekor Cadangan Devisa Agustus

Abdul Azis Said
8 September 2021, 09:55
rupiah, rupiah menguat, dolar as, nilai tukar, cadangan devisa
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Rupiah bergerak melemah pagi ini di level Rp 14.250 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,19% ke level Rp 14.240 per dolar AS pada perdagangan di pasar spot pagi ini. Namun, analis memperkirakan rupiah masih berpotensi menguat hari ini seiring rekor baru cadangan devisa Indonesia pada Agustus.

Mengutip Bloomberg, rupiah melanjutkan pelemahan ke level Rp 14.250 per dolar AS hingga pukul 09.30 WIB. Sementara rupiah berada di level Rp 14.213 pada penutupan perdagangan kemarin.

Mata uang Asia lainnya mayoritas bergerak melemah.  Bath Thailand 0,29%, ringgit Malaysia 0,04%, rupee India0,44%, won Korea Selatan 0,53%, dolar Taiwan 0,31% dan peso Filipina 0,17%. Sementara dolar Singapura menguat 0,03% bersama yen Jepang dan dolar Hong Kong yang sama-sama menguat 0,01% serta yuan Tiongkok 0,04%.

Analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto memperkirakan rupiah akan kembali menguat hari ini di kisaran Rp 14.190 - Rp 14.260 per dolar AS. Penguatan terutama didorong rilis data cadangan devisa oleh Bank Indonesia yang melesat ke rekor tertingginya.

"Sentimen kenaikan signifikan cadangan devisa yang mencapai rekor tertinggi mendorong optimisme dan keyakinan investor terhadap stabilitas nilai tukar dan ekonomi makro secara keseluruhan," kata Rully kepada Katadata.co.id, Rabu (8/9).

Cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2021 mencapai US$ 144,8 miliar. Angka cadangan devisa ini naik US$ 7,5 miliar dibandingkan bulan sebelumnya dan memecahkan rekor tertinggi sepanjang sejarah. Rekor tertinggi cadangan devisa sebelumnya dicatatkan sebesar US$ 138,8 miliar pada April 2021.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Erwin Haryono mengatakan, posisi cadangan devisa Agustus setara dengan pembiayaan 9,1 bulan impor atau 8,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Nilai tersebut juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya, Selasa (7/9).

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...