Sri Mulyani: Dana Abadi Pendidikan LPDP Capai Rp 81,7 T

Agustiyanti
29 September 2021, 20:37
sri mulyani, lpdp, beasiswa lpdp, dana abadi, dana abadi pendidikan
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.
Menteri Keuangan Sri Mulyani berpesan agar para penerima beasiswa LPDP dapat berkontribusi terhadap upaya pemerintah dalam memajukan Indonesia.

Pemerintah memastikan terus menyiapkan anggaran untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan anggaran antara lain disiapkan melalui dana abadi pendidikan yang kini mencapai Rp81,7 triliun.

“Saat ini kita memiliki Rp 81,7 triliun. Jika ditambah dari anggaran penelitian, perguruan tinggi dan dana abadi kebudayaan total anggaran sudah mencapai Rp 90 triliun,” ujar Sri Mulyani dalam Pembekalan bagi Penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) di Jakarta, Rabu (29/9). 

Menurut Sri Mulyani, salah satu langkah mengembangkan kualitas generasi-generasi penerus adalah melalui diberikannya beasiswa LPDP. Anggaran yang digunakan untuk memberikan beasiswa LPDP berasal dari pengelolaan dana abadi pendidikan. 

Ia menjelaskan, beasiswa LPDP awalnya hanya diberikan kepada mahasiswa yang ingin mengenyam pendidikan perguruan tinggi du luar negeri, sedangkan beasiswa perguruan tinggi dalam negeri dikelola oleh Kemendikbudristek. “Namun, sekarang bahkan sudah diperluas untuk penelitian, termasuk dalam rangka mendapatkan vaksin Covid-19 dan program Merdeka Belajar,” ujarnya.

Ia menjelaskan, beasiswa ini berasal dari uang negara yang didapat melalui penerimaan perpajakan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Untuk itu, ia berpesan agar para penerima beasiswa LPDP dapat berkontribusi terhadap upaya pemerintah dalam memajukan Indonesia.

“Kalian berutang kepada negara. Utang tidak selalu dibayar melalui uang. Utang bisa dibayar dari prestasi, reputasi dan kontribusi terhadap Indonesia,” katanya. 

Para generasi muda, menurut dia, harus berpatisipasi dalam upaya mendorong Indonesia keluar dari jebakan negara kelas menengah dan menjadi negara maju.  Selama ini, menurut dia, pemerintah berupaya mengeluarkan Indonesia dari middle income trap dengan memperbaiki kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui reformasi pendidikan, jaring pengaman sosial, dan kesehatan.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...