Sri Mulyani: Sumbangan Sektor Kehutanan Masih di Bawah 1% PDB
Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) harga berlaku untuk sektor kehutanan dan penebangan kayu terus naik, pada tahun lalu mencapai Rp 112 triliun. Meski demikian, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyoroti kontribusi sektor ini terhadap PDB nasional yang sangat mini bahkan tak pernah lebih dari 0,7% setidaknya dalam lima tahun terakhir.
Menurut Sri Mulyani, Indonesia dianugerahi tutupan hutan tropis yang luas. Banyak dari hutan tersebut juga sudah dimanfaatkan menjadi hutan industri. Ia pun menilai sektor ini perlu dibehani mengingat kontribusinya yang kurang dari 10% PDB nasional.
"Sama seperti perikanan, Indonesia itu isinya hutan, tapi dua sektor ini kontribusinya dalam PDB kita almost nothing, nggak bener itu berarti," kata Sri Mulyani dalam acara Kongres Kehutanan Indonesia VII, Selasa (28/6).
Pemerintah menurutnya perlu melakukan evaluasi terhadap kondisi tersebut. Persoalannya mungkin saja dari sisi kebijakan dan regulasi, institusi, hingga tata kelola.
Sri Mulyani menjelaskan, sub sektor kehutanan dan penebangan kayu pada tahun lalu tumbuh 3,1% dengan kontribusi hanya 0,66% terhadap PDB nasional. Kontribusi sektor ini cenderung stagnan sekalipun secara nominal terus naik dari Rp 91,6 triliun pada 2017 menjadi Rp 108,6 pada 2020 dan Rp 112 triliun pada tahun lalu.