ESDM Siapkan Rp 483 M untuk Bangun Infrastruktur EBT Tahun Ini

Abdul Azis Said
22 Juli 2022, 17:17
EBT, energi terbarukan, infrastruktur, anggaran
KESDM
Ilustrasi. Pemerintah menyediakan anggaran untuk pembangunan EBT sebesar Rp 483,1 miliar.

Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana membangun infrastruktur energi baru dan terbarukan (EBT) sebanyak 33.476 unit pada tahun ini dan akan tercatat sebagai Barang Milik Negara (BMN). Pagu anggaran yang disediakan untuk pembangunan tersebut sebesar Rp 483,1 miliar.

"Untuk tahun 2022, masih akan ada juga Penerangan Jalan Umum (PJU), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap dan Alat Penyaluran Daya Listrik (APDAL) yang akan dibangun," kata Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM Sumartono dalam media briefing secara darng, Jumat (22/7).

Sumartono mengatakan, ada empat jenis kegiatan pembangunan infrastruktur EBT yang dilakukan pada tahun ini. Pertama, pembangunan Penerangan Jalan Umum  Tenaga Surya (PJU-TS) dengan anggaran Rp 321,3 miliar. Ini terdiri atas pembangunan tahun kedua untuk infrastruktur PJU-TS dengan mekanisme multi year contract sebanyak 1.454 unit dengan pagu anggaran Rp 19,7 miliar. Pembangunan PJU-TS dengan mekanisme single year ditargetkan sebanyak 20.456 unit dengan anggaran Rp 301,6 miliar.

Kedua, pemerintah melanjutkan pembanguann Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap dengan target 108 unit dengan total anggaran Rp 59,6 miliar. Ketiga, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebanyak tiga unit dengan anggaran Rp 23,7 miliar.

Keempat, pemerintah melanjutkan penyediaan Alat Penyalur Daya Listrik (APDAl) untuk tahun kedua dengan total 11.365 unit. Pembangunan belasan ribu APDAL tersebut akan menyedot anggaran Rp 78,3 miliar.

"Terkait penyediaan APDAL, memang sesuai arahan pak Presiden ini untuk melistriki 433 desa yang terbesar di timur Indonesia, Papua, Papua Barat, Maluku dan Nusa Tenggara Timur (NTT), sehingga masyarakatnya bisa mendapat aliran listrik," kata Sumartono.

Rencana pembangunan infrastruktur EBT yang tercatat sebagai BMN  tahun ini meningkat dari tahun lalu yang nilainya hanya sebesar Rp 2,8 miliar. Alasannya, karena pada tahun lalu pembangunan BMN infrastruktur EBT hanya berupa pengadaan 1.095 unit Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE).

Sumartono juga mengatakan, pembangunan infrastruktur EBT yang juga merupakan aset negara itu telah memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Dalam kurun waktu enam tahun sejak 2016, penerima manfaat dari BMN Infrastruktur EBT antara lain: 

  1. PLTS Terpusat telah diberikan kepada 21 pemerintah provinsi dan 31 pemerintah pemkab atau kota
  2. PLTS Rooftop telah diberikan kepada 33 pemprov, 25 pemkab atau kota, 18 pondok pesantren, enam satuan kerja Kementerian ESDM, dan delapan K/L
  3. LTSHE telah diberikan kepada 364.315 rumah tangga
  4. PJU Tenaga Surya telah diberikan kepada 33 pemprov dan 217 pemkab atau kota
  5. PLTMH telah diberikan kepada 12 pemkab atau kota
  6. PLT POME (Palm Oil Mill Effluent) telah diberikan kepada empat pemkab atau kota
  7. Biogas Komunal telah diberikan kepada delapan pemkab atau kota dan enam pondok pesantren

 

Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...