Jokowi Bakal Belanja Rp 3.061 T Tahun Depan, RI Bisa Lolos Resesi?

Agustiyanti
30 September 2022, 14:54
jokowi, ekonomi dunia, ekonomi global, resesi ekonomi
Dok. Kementerian BUMN
Presiden Joko Widodo meningatkan, kondisi ekonomi dunia semakin sulit dan tidak dapat diprediksi.

Pemerintah mengalokasikan belanja negara mencapai Rp 3.061 triliun pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023. Belanja negara diharapkan ikut mendorong ekonomi pada tahun depan mampu tumbuh 5,3%, lolos dari resesi ekonomi yang kemungkinan dialami banyak negara. 

Presiden Joko Widodo mengingatkan, situasi perekonomian pada tahun depan akan lebih sulit. Kondisi perekonomian juga akan semakin sulit ditebak.

"Semua negara berada dalam posisi kesulitan dan arah ekonomi semakin sulit diprediksi," ujar Jokowi di UOB Economic Outlook 2023 di Jakarta, Kamis (29/9).

Dengan kondisi tersebut, menurut Jokowi, Indonesia harus memiliki daya tahan yang berkepanjangan. Jokowi, antara lain telah meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani menjaga ketahanan anggaran dalam jangka panjang. Ia menekankan, setiap rupiah yang dikeluarkan harus dimanfaatkan untuk hal produktif.

"Harus dijaga dengan hati-hati. Tidak boleh kita hanya berpikir uang untuk hari ini," ujar Jokowi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani juga menilai kondisi ekonomi dunia semakin menunjukkan ketidakpastian. Untuk itu, menurut dia, belanja negara menjadi salah satu komponen yang akan menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah kondisi sulit dunia. 

“APBN 2023 yang baru saja disetujui tentu terus diharapkan menjadi instrumen yang handal dan efektif di dalam menjaga perekonomian Indonesia. Namun, APBN kita jelas akan terus diuji dengan berbagai gejolak yang tidak mudah dan belum mereda,” ujar Sri Mulyani usai sidang paripurna, Kamis (29/9). 

DPR telah mengesahkan APBN 2023 dalam sidang paripurna yang digelar kemarin. Belanja negara pada tahun depan dipatok Rp 3.061 triliun, turun dibandingkan proyeksi belanja tahun ini yang mencapai Rp 3.169,2 triliun. Proyeksi belanja pemerintah pada tahun ini lebih tinggi dibandingkan alokasi dalam Pepres No.98 Tahun 2022 yang merupakan perubahan APBN 2022 sebesar Rp 3.106,4 triliun. 

Belanja negara, menurut Sri Mulyani, juga akan menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi pada akhir tahun ini.  Ia mencatat, mayoritas belanja negara belum mencapai 60% meski tersisa beberapa bulan lagi sebelum tahun fiskal 2022 berakhir. Oleh karena itu, menurut dia, belanja akan cukup besar terealisasi di tiga bulan terakhir tahun ini.

Pemerintah berharap ekonomi mampu tumbuh mencapai 5,2% sepanjang tahun ini. Hingga semester pertama tahun ini, ekonomi telah tumbuh 5,23%. Namun, banyak ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada semester kedua akan melambat karena kenaikan inflasi sebagai imbas kenaikan harga BBM dan perlambatan ekonomi dunia. 

Grafik:

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...