Bursa Wall Street Menguat Didukung Data Ekonomi AS yang Solid

Nur Hana Putri Nabila
18 Oktober 2024, 06:26
Wall Street
NYSE
Bursa efek New York atau Wall Street
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks bursa Wall Street di Amerika Serikat (AS) menguat pada penutupan perdagangan Kamis (17/10). Dow Jones Industrial Average bahkan mencatat rekor penutupan baru, didorong data ekonomi AS yang positif sehingga mampu meredakan kekhawatiran investor terhadap ancaman resesi. 

Indeks saham blue chip ini naik 161 poin atau 0,37% menjadi 43.239,05, karena dipengaruhi oleh saham Travelers yang naik 9% usai melaporkan kinerja perusahaan. Indeks Nasdaq juga naik tipis 0,04% ke level 18.373,61, didorong oleh penguatan kinerja saham-saham semikonduktor. Sementara S&P 500 turun tipis 0,02% di level 5.841,47.

Saham-saham semikonduktor menjadi penggerak utama Wall Street, meski beberapa kenaikan terpangkas menjelang penutupan. Saham Nvidia, yang berfokus pada teknologi kecerdasan buatan (AI) juga naik 0,9% setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa sebelumnya.

Kenaikan tersebut terjadi setelah pemasok utama semikonduktor Nvidia, Taiwan Semiconductor (TSMC) melaporkan kinerja kuartal ketiga yang solid dan menaikkan proyeksi pendapatan untuk akhir tahun sehingga saham TSMC ditutup naik 9,8%.

Ekonomi AS dan Penjualan Ritel

Kepala Strategi Simplify Asset Management, Michael Green memperkirakan, para investor kembali membeli saham-saham perusahaan teknologi besar karena itu kebiasaan mereka.  "Ini normal, bukan sesuatu yang besar atau perubahan penting," kata Green dikutip CNBC, Jumat (18/10).

Di samping itu, data ekonomi AS terbaru juga turut mendorong kenaikan harga saham. Penjualan ritel pada bulan September menunjukkan belanja konsumen tetap kuat, dengan kenaikan 0,4% dari bulan sebelumnya. Angka ini melampaui perkiraan Dow Jones yang hanya 0,3%. 

Penjualan ritel yang tidak termasuk sektor otomotif ini naik 0,5% pada September 2024. atau jauh di atas proyeksi 0,1%. Selain itu, klaim pengangguran AS untuk Minggu yang berakhir pada 12 Oktober juga lebih rendah dari perkiraan.

Namun, sebagian besar kenaikan penjualan ritel ini didorong oleh penyesuaian musiman. Kenaikan lebih lanjut pada pasar saham juga lebih disebabkan oleh optimisme investor. Jika membandingkan dengan tahun lalu tanpa adanya penyesuaian musimam, maka menunjukkan hasil yang cenderung datar. 

"Data tersebut tidak menunjukkan kenaikan signifikan, namun yang lebih penting adalah bagaimana pasar menafsirkan data tersebut. Dan sepertinya pasar optimistis melihat data tersebut,” ujar Green. 

 

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...