Survei KIC: Keyakinan Pedagang Pasar Atas Vaksin Covid-19 Meningkat

Rizky Alika
26 Januari 2022, 12:53
vaksin, KIC, vaksin, survei
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/wsj.
Pedagang menyortir telur ayam untuk pembeli di Pasar Kosambi, Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/12/2021). Pedagang mengatakan harga telur ayam di Kota Bandung sejak memasuki Hari Raya Natal dan Tahun Baru mengalami kenaikan dari harga Rp22 ribu menjadi Rp32 ribu per kilogram sedangkan harga daging ayam yang semula Rp32 ribu menjadi Rp38 ribu per kilogram. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/wsj.

Sejumlah kabar bohong atau hoaks terkait Covid-19 sempat menyebar di masyarakat, termasuk kelompok pedagang pasar. Meski demikian, Survei Katadata Insight Center (KIC) menunjukkan, keraguan para pedagang atas vaksin semakin menurun.

Survei kedua dilakukan kepada 1.061 orang pada 10-30 November 2021 dengan metode online serta non-probability sampling. Pada tahap pertama yaitu Juni-Juli 2021, survei dilakukan pada 1.454 responden. Terdapat pula 241 responden yang mengikuti survei tahap 1 dan 2.

Advertisement

Adapun survei dilakukan di 181 pasar basah di 34 provinsi. Populasi survei mencakup penduduk Indonesia di atas usia 18 tahun dengan pekerjaan pedagang pasar.

Pada survei kedua, 96,3% dari 241 responden menyetujui vaksin Covid-19 yang digunakan aman bagi tubuh. Angka ini meningkat dari 88% pada survei pertama.  ada sejumlah jenis hoaks yang beredar terkait vaksin corona.

Sedangkan 92,9% responden sepakat vaksin yang digunakan di Indonesia efektif untuk menghadapi Covid-19. Angka ini juga meningkat dari survei pertama yakni 80,1%.

Sedangkan angka responden yang ragu keamanan vaksin bagi tubuh menurun dari 11,2% menjadi 3,3%. Selain itu pedagang yang ragu suntikan kekebalan efektif melawan Covid-19 juga turun dari 17,8% menjadi 6,6%.

"Ada perubahan sikap yang menarik," kata Manajer Riset Katadata Insight Center Vivi Zabkie dalam webinar, Rabu (26/1).

Meski demikian, survei masih menemukan adanya hoaks terkait vaksinasi. Salah satunya, vaksin Covid-19 dinilai tak diperlukan apabila menjaga pola hidup sehat. "Ini adalah hoaks paling banyak masuk ke pedagang dan mereka percayai," kata Vivi.

Secara rinci, sebanyak 65,9% responden mendengar dan percaya terhadap hoaks tersebut. Selebihnya, 22% responden mendengar namun tidak percaya dengan kabar bohong itu. Sementara, 12,2% responden mengaku tak pernah mendengar hoaks tersebut.

Selanjutnya, sebanyak 51,2% responden mendengar dan percaya vaksin bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit Covid-19. Di luar itu, ada 36,6% responden yang mendengar namun tidak percaya dengan kabar tersebut.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
News Alert

Dapatkan informasi terkini dan terpercaya seputar ekonomi, bisnis, data, politik, dan lain-lain, langsung lewat email Anda.

Dengan mendaftar, Anda menyetujui Kebijakan Privasi kami. Anda bisa berhenti berlangganan (Unsubscribe) newsletter kapan saja, melalui halaman kontak kami.

Artikel Terkait

Advertisement