Stempel Kades Mirip Lambang Ormas, Jokowi Minta Ganti Jadi Garuda
Para kepala desa mengeluhkan stempel perangkat desa masih seperti organisasi masyarakat. Presiden Joko Widodo pun meminta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk mengganti stempel tersebut.
Hal ini diketahui Jokowi usai berbincang dengan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Surta Wijaya. Presiden pun meminta stempel perangkat desa diganti dengan burung garuda.
"Saya terus terang juga baru tahu. Diberitahu Pak Surta, kaget juga saya," kata Jokowi dalam Pembukaan Silaturahmi Nasional Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (29/3).
Jokowi meminta Tito untuk menyusun Instruksi Menteri Dalam Negeri terkait hal tersebut. Mengenai pemilihan gambar stempel baru, ini lantaran garuda merupakan lambang negara Indonesia. "Jadi kalau dipakai kepala desa wajar dan wajib toh," ujar dia.
Sebelumnya, Ketua Apdesi Surta Wijaya mengeluhkan stempel pemerintah desa yang masih berupa tulisan nama desa. Hal ini membuat cap perangkat desa serupa dengan organisasi masyarakat (ormas).
Ia pun meminta kepala desa tidak disalahkan lantaran rakyatnya tidak mengetahui garuda sebagai lambang negara karena korespondensi tak menggunakan lambang garuda. Padahal, stempel yang digunakan presiden, gubernur, hingga bupati berlambang garuda. "Masa sih stempelnya kayak ormas? Ganti dong burung garuda," kata Surta.
Dalam kesempatan itu, kepala desa juga mengeluhkan gaji mereka yang kerap terlambat cair hingga tiga bulan. Merespons hal tersebut, Jokowi mengatakan tidak mengetahui persoalan tersebut. Namun ia kembali meminta Tito untuk membenahi masalah ini.
Tito pun membalas permintaan Jokowi dengan membungkukkan badan. Kepala Negara berjanji, pemerintah akan mempercepat pencairan gaji kepala desa. "Akan segera kami ubah dan kami usahakan setiap bulan," ujar Jokowi.