Jokowi Minta Sensus Pertanian Dilakukan Tiap 5 Tahun Demi Akurasi Data

Andi M. Arief
15 Mei 2023, 11:39
jokowi, pertanian, sensus
ANTARA FOTO/Sakti Karuru/hp.
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Bupati Keerom Piter Gusbager (kiri) menanam jagung menggunakan mesin planter saat meninjau lumbung pangan di Kampung Wambes, Distrik Mannem, Keerom, Papua, Selasa (21/03/2023).

Presiden Joko Widodo meminta rentang pemberlakuan sensus pertanian dipercepat dari 10 tahun menjadi 5 tahun. Menurutnya, hal tersebut dapat mempermudah pemerintah untuk menyesuaikan kondisi.

Jokowi juga menilai sensus pertanian sebagai kegiatan yang penting sebagai dasar pembuatan kebijakan sektor pertanian. Adapun, Badan Pusat Statistik (BPS) akan memulai sensus pertanian pada Juni 2023.

"Sektor ini melibatkan hajat hidup orang banyak, sehingga butuh akurasi kebijakan dan akurasi data," kata Jokowi di Istana Negara, Senin (15/5).

Namun Jokowi menilai data pertanian saat ini kerap tidak akurat. Menurutnya, kesalahan data sangat mudah merusak keberhasilan sebuah program.

Di samping itu, Jokowi menghitung biaya sensus pertanian saat ini baru mencapai Rp 3 triliun. Menurutnya, angka tersebut terbilang sedikit untuk menggelar survei yang akurat.

"Bagaimana saya bisa memutuskan sebuah kebijakan kalau datanya tidak akurat dan paling terkini?" katanya.

Salah satu kebijakan yang disoroti Kepala Negara adalah program subsidi pupuk. Menurutnya, masih banyak petani yang mengeluhkan minimnya ketersediaan pupuk di lapangan.

"Mungkin pasokan kurang, mungkin distribusinya tidak betul. Tapi kalau datanya akurat, gampang sekali memperbaikinya," kata Jokowi.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...