Indonesia Raih Komitmen Investasi Baterai Listrik Rp 630 T Sejak 2020
Kementerian Investasi mencatat besarnya investasi asing untuk sektor pengembangan baterai kendaraan listrik dalam tiga tahun. Angka investasi yang tercatat mencapai US$ 42 miliar atau sekira Rp 630 triliun sepanjang 2020-2023.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memaparkan beberapa investasi yang masuk. Salah satunya Cina melalui Contemporary Amperex Technology (CATL) yang menanamkan investasi senilai US$ 5,2 miliar.
Perusahaan elektronik asal Taiwan, Foxconn juga berkomitmen untuk menggelontorkan investasi senilai US$ 8 miliar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik.
Komitmen investasi juga datang Indo-Pacific Net-zero Battery-materials Consortium (INBC) sejumlah US$9 miliar, Perusahaan kimia besar asal Jerman, BASF sebesar US$ 2,5 miliar, dan dua perusahaan otomotif Ford dan Volkswagen (VW) dengan nilai US$ 4,5 miliar dan US$ 3 miliar.
Selain itu, perusahaan asal Korea Selatan, LG Energy Solution (LGES) juga menjalin kesepakatan dengan pemerintah untuk pengembangan baterai kendaraan listrik senilai US$ 9,8 miliar.
"Investor FDI sebesar US$ 42 miliar untuk ekosistem kendaraan listrik dari huli ke hilir," kata Bahlil saat memberikan paparan di ASEAN BAC Indonesia’s Summit Week 2023 di Hotel Sultan Jakarta Sabtu (2/9).