Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku diminta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Tohir untuk menduduki jabatan di salah satu perusahaan milik negara. Hal tersebut disampaikan Ahok usai menemui Erik di kantor Kementerian BUMN.
Ahok datang ke Kementerian BUMN sekitar pukul 09.30 WIB menggunakan mobil Toyota Land Cruiser hitam tanpa pengawalan ketat. Ia diketahui bertemu dengan Erick selama 1,5 jam.
"Intinya kami bicara soal BUMN dan saya mau dilibatkan di salah satu BUMN. Jabatannya apa dan BUMN mana, saya tidak tahu," ujar Ahok ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Rabu (13/11).
(Baca: Delapan Investor Asing Tertarik Akuisisi Anak Usaha Jiwasraya)
Ia juga menjelaskan, siap memenuhi permintaan Erick sepanjang bertujuan membantu negara. Kemungkinan ia akan bergabung dengan BUMN pada November atau Desember.
"Mungkin Desember atau November, saya tidak tahu. Saya apa saja juga boleh (sektor BUMN), yang penting bantu negara," tuturnya.
Sumber Katadata.co.id di Kementerian BUMN membenarkan pertemuan antara Ahok dan Erick hari ini. "Tadi pak Ahok bilang diajak pak Erick, tapi dimana dan sebagai apa belum jelas," ungkap sumber Katadata.co.id.
(Baca: Jokowi Sudah Kantongi Nama Dirut Baru Mandiri dan BTN)
Saat ini, BUMN yang mengalami kekosongan jabatan pada posisi direktur utama, antara lain PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan PT Bank Mandiri Tbk. Dirut kedua BUMN ini sebelumnya, yakni Kartika Wirdjoatmodjo dan Budi Gunadi baru saja diangkat Erick sebagai wakil menteri.
Selain itu, terdapat PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) serta PT Bank Tabungan Negara (BTN) yang saat ini masih diisi oleh dirut pelaksana tugas (plt).
Sebelumnya, Erick mengatakan Presiden Joko Widodo telah memutuskan nama untuk mengisi posisi direktur utama Bank Mandiri dan BTN. Namun, ia masih enggan mengungkapkan siapa sosok dimaksud.