Emiten Tekstil Panen Laba di Tengah Banyak Perusahaan Tutup

ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI
Industri tekstil dan produk tekstil menghadapi ancaman penutupan pabrik.
Editor: Ekarina
12/9/2019, 12.04 WIB

Adapun PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG) justru mencatat penurunan laba bersih. Produsen poliester ini mencatat laba bersih sebesar US$ 10,2 juta atau Rp 142,8 miliar pada semester I 2019, turun 28% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. 

Anjloknya kinerja laba perseroan salah satunya disebabkan  oleh menurunnya penjualan menjadi US$ 118 juta. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu, penjualan perseroan mencapai US$ 203 juta. 

(Baca: Asosiasi Sebut Sembilan Pabrik Tekstil Tutup akibat Gempuran Impor)

Sebelumnya, Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mengatakan tantangan industri tekstil semakin berat. 

Hal ini menyebabkan sejumlah pabrik tekstil menutup usahanya. Sekretaris Jenderal API Ernovian G. Ismy mengatakan, penutupan pabrik tekstil sudah terjadi sejak 2017. Pabrik yang ditutup tersebut meliputi pabrik lokal hingga asing.

"Jumlahnya akan bertambah (pabrik tekstil yang tutup). Tapi kami masih inventarisir, ada anggota API dan bukan," kata dia di Jakarta, Rabu (11/9).

Pabrik tekstil yang tutup tersebut sebagian besar berada di sektor antara yang memiliki pasar lokal. Hanya saja, API enggan menyebutkan detail perusahaan maupun jumlah pabrik yang bakal tutup tersebut.

Namun,  tiga dari perusahaan yang tutup merupakan pabrik yang ada di Jabodetabek dan ingin merelokasi ke Jawa Tengah.

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati