Marak Tekanan Pasca-Kecelakaan, Boeing Revisi Proyeksi Keuangan 2019

ANTARA FOTO/REUTERS/WILLY KURNIAWAN
Sebuah segel terlihat di pesawat Boeing 737 Max 8 milik Garuda Indonesia yang terparkir di Garuda Maintenance Facility AeroAsia di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dekat Jakarta, Indonesia, Rabu (13/3/2019).
Penulis: Ekarina
25/4/2019, 08.59 WIB

Chief Executive Dennis Muilenburg mengatakan kepada para analis, perusahaan cukup percaya diri dapat memperbaiki perangkat lunaknya. Dengan begitu, perusahaan pesawat yang berbasis di Chicago, AS ini berharap dapat mengantongi sertifikasi penerbangan dari Administrasi Penerbangan Federal A.S dalam waktu dekat setelah menyelesaikan lebih dari 135 penerbangan uji dan produksi.

(Baca: Boeing Masih Pelajari Pembatalan Pesanan 737 Max 8 Garuda Indonesia)

Namun, dia tidak bisa memastikan kapan 737 MAX akan kembali terbang secara komersial, karena semuanya tergantung pada regulator dunia dan maskapai penerbangan. Dia tetap membela pengembangan pesawat perusahaan, meskipun juga membuka kemungkinan untuk melakukan perbaikan.

"Jika ada sesuatu yang bisa kami lakukan untuk membuat program pengembangan pesawat terbang atau proses sertifikasi menjadi lebih baik dan lebih aman, akan kami kejar," kata Muilenburg.

Berdasarkan laporan Reuters sebelumnya, Boeing mengatakan kepada sekitar 737 pemilik MAX bahwa perusahaan menargetkan persetujuan FAA untuk perangkat lunaknya pada minggu ketiga Mei. Hal ini akan mengakhiri proses grounding sekitar pertengahan Juli, sehingga perusahaan dapat melanjutkan pengembangan 52 pesawat per bulan.

Halaman: