Kena Cukai, Bisnis Rokok Elektrik Bakal Lesu

wikimedia.org
Penulis: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
23/11/2017, 13.22 WIB

Untuk menjangkau pasar lebih luas, Adam juga menjual produk secara online. Pengguna vape sekaligus pegawai swasta Wedha Anggandhie menyebut anggaran biaya untuk 4 botol liquid sekitar Rp 400 ribu setiap bulan.

Wedha juga membeli produk vape lainnya secara online. "Saya harus membeli kapas dan kawat untuk vapenya juga, bisa tambah pengeluaran sekitar Rp 100 ribu," tuturnya.

Sementara, Vicky Adrian, pemilik toko vape di Villa Nusa Indah, Bekasi, menyatakan bisnisnya menjadi lesu karena isu simpang siurnya cukai beberapa waktu belakangan. "Dalam waktu beberapa bulan omzet toko kami turun hingga 50% akibat pemberitaan yang beredar," katanya kepada Katadata, Rabu (22/11).

(Baca juga: Pedagang Rokok Elektrik Bakal Wajib Minta Izin 4 Lembaga)

Menurutnya, pemerintah harus memberikan kepastian hukum pada bisnis vape, sebab penggunanya cukup banyak. Ia pun mendukung rencana pemberlakuan  cukai karena itu merupakan bentuk legalisasi pemerintah, asalkan nilainya tidak memberatkan. “Pengguna pun saya kira akan mengerti,” ujarnya.

Halaman:
Reporter: Michael Reily