Bisnis Online Diperkirakan Genjot Pendapatan UMKM 26%

ANTARA FOTO/R Rekotomo
Berbagai produk kerajinan saat Gelar Inovasi Produk UMKM, Koperasi dan Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) di Semarang, Jawa Tengah, Senin (13/3).
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
15/11/2017, 13.40 WIB

Pemerintah menggandeng berbagai digital marketplace, seperti Lazada, Shopee, Blibli.com, Bukalapak, Tokopedia, Blanja.com, dan Mataharimall.com untuk terlibat menyukseskan program ini. Menurut Rudiantara, berbagai perusahaan digital marketplace telah mampu mendorong munculnya UMKM dalam ranah digital.

"Bagaimana Tokopedia dari 2,5 juta merchant, 80% adalah orang yang tadinya tidak pernah berbisnis. Begitu ada toko digital dia berbisnis atau yang tadinya berbisnis tidak dengan teknologi digital jadi beralih," kata Rudiantara.

(Baca: Peti Mati dari Kertas Daur Ulang Tembus Pasar Inggris)

Deputi Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM I Wayan Dipta mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan standarisasi terhadap UMKM agar dapat merambah bisnis digital. Wayan menjelaskan, untuk tahun depan ada 2500 UMKM yang akan distandarisasi dan dikawal proses menuju bisnis digital.

"Target kami pada 2025 ada 50 ribu UMKM yang kami standarisasi. Itu upaya kami untuk bisa mengawal UMKM menuju bisnis online," ucap Wayan.

Selain itu, lanjut Wayan, kementeriannya juga tengah meningkatkan kapasitas produksi UMKM supaya dapat berkompetisi. "Kami juga akseskan mereka ke sumber pembiayaan, baik KUR atau dari LPDB," kata dia.

Halaman: