Sasar 3 Sektor Investasi, Grab Kucurkan Dana Rp 9,3 Triliun

Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Miftah Ardhian
2/2/2017, 16.19 WIB

(Baca: Saingi Duet Taksi Express-Uber, Go-Jek Resmi Gandeng Blue Bird)

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan pihaknya sangat mengapresiasi komitmen investasi Grab yang sangat besar ini di Indonesia. Menurutnya, Grab sudah seharusnya bisa berkontribusi bagi Indonesia dengan menanamkan modalnya. Alasannya, Indonesia sudah berkontribusi sebesar 40 persen dari pendapatan perusahaan penyedia aplikasi transportasi digital tersebut. 

Pemerintah pun akan terus mendukung bisnis model Grab ini, terutama dengan komitmennya untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. Apalagi Grab dinilai memiliki andil bagi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), karena banyak mitra pengemudinya yang tergabung dalam koperasi ini bisa mendapatkan fasilitas dari pemerintah. Sehingga bisa turut membantu meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat.

"Perkembangan teknologi ini harus bisa menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi. Tapi satu hal, pembangunan R&D ini jangan hanya satu, saya minta yang kedua dan seterusnya tidak dibangun di Pulau Jawa," ujar Rudiantara. (Baca: Atasi Masalah Transportasi, Jusuf Kalla : Contoh Gojek dan Uber)

Sementara Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan komitmen investasi dari Grab ini merupakan sesuatu yang tengah dikejar pemerintah. Di tengah upaya pemerataan pendapatan masyarakat, Grab juga dinilai memberikan kontribusi dengan menyerap sekitar 100 ribu lebih tenaga kerja. 

"Ini merupakan capital inflow dari perusahaan multinasional yang bergerak di bidang teknologi," ujar Lembong. Bukan hanya mempekerjakan, Grab juga memberikan keahlian dasar (basic skill) penggunaan teknologi bagi para pengemudinya, yang awalnya belum terbiasa menggunakan aplikasi digital di smartphone.

(Baca: Geliat Usaha Digital Dorong Bisnis Perkantoran Jakarta)

Masuknya platform digital seperti Grab, bisa meningkatkan inklusi keuangan dengan program yang ditawarkan. Kemudian bisa mengintegrasikan seluruh sektor yang sedang digenjot pemerintah seperti transportasi dan pariwisata. Menurut Lembong, saat ini kemajuan suatu kota atau destinasi wisata akan terlihat dari tersedianya layanan berbasis online mulai dari transportasi, penyewaan hotel, dan sebagainya.

Halaman: