Ragam Strategi UMKM di Tengah Pandemi Covid-19

ANTARA FOTO/Feny Selly/hp.
Ilustrasi, pelaku UMKM memproduksi pelindung wajah atau face shield. Pandemi corona membuat UMKM menata strategi bisnis dan berinovasi untuk menjaga keberlangsungan usaha.
Penulis: Rizky Alika
26/6/2020, 20.03 WIB

'Pemasaran secara daring telah dirintis sejak 2013 lalu, namun saat itu saya belum fokus berjualan secara daring. Setelah masa pandemi, peluang bisnis daring terbuka lebar," ujar Abdul.

Seminar daring yang dilaksanakan Katadata ini juga menjadi ajang berbagi tips antara pelaku UMKM, untuk menjaga keberlangsungan usaha di tengah pandemi corona. Pendiri Klinik Kopi Yogyakarta, Firmansyah misalnya, mengungkapkan, saat ini sebuah bisnis harus memiliki sub-bisnis lain, untuk menopang bisnis utama.

"Ibarat kapal Titanic yang tenggelam, harus punya sekoci. Jadi kalau satu bisnis mati, ada bisnis lain yang menopang kita," kata pria yang akrab disapa Pepeng itu.

(Baca: 2,3 Juta UMKM Tetap Bayar PPh Final di Tengah Pandemi Corona)

Ia mengatakan, bisnis kopinya kini telah merambah pada penjualan alat seduh kopi. Hal tersebut menjadi sub-bisnis pada Klinik Kopi. Selama pandemi pun, ia mendorong penjualan melalui platform online.

Dengan cara tersebut, Pepeng bisa menjangkau pembeli hingga Merauke. Bahkan banyak juga permintaan ekspor ke Selangor, Malaysia.

Meski begitu, Pepeng juga menemui kendala terhadap distribusi bahan baku. Sebab, produknya merupakan kopi yang berasal dari petani di berbagai daerah di Indonesia.

Dengan adanya pandemi, sejumlah warung pun telah ditutup sehingga hasil panen kopi para petani tidak terserap pasar. Ia pun menilai, perlu adanya edukasi terhadap petani kopi agar mereka ikut merambah penjualan melalui market place.

"Oleh karena itu, pemerintah perlu fasilitasi edukasi ke petani, termasuk cara pengemasannya. Itu lebih bagus," ujarnya.

(Baca: Selamatkan UMKM, Menyelamatkan Ekonomi Indonesia)

Halaman:
Reporter: Rizky Alika