Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan kedatangan wisatawan mancanegara pada April 2018 sebanyak 1,3 juta orang. Jumlah ini meningkat 11,04 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar 1,17 juta kunjungan. Namun, bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, jumlah turis menurun 4,59 persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan jumlah kenaikan kunjungan mancanegara seiring adanya penambahan penerbangan langsung ke beberapa kota di Indonesia. “Kalau secara bulanan mengalami penurunan karena faktor musiman,” kata Suhariyanto di kantornya, Senin (4/6).
Menurut dia, pada April lalu, pelancong terbanyak kembali berasal dari Malaysia sejumlah 215.339 orang. Ini merupakan kalin kedua dalam tahun ini wisatawan dari negeri jiran itu mengalahkan turis asal Tiongkok yang pada April kemarin sebanyak 185.167 orang. Di tempat ketiga disusul pelancong dari Timor Leste 150.834 orang, Singapura 128.671 orang, dan Australia 101.621 orang. (Baca: Ada Rute Baru, Wisatawan Asal Malaysia Kalahkan Tiongkok).
Di lihat menurut kawasan kedatangannya, wisatawan dari ASEAN sebesar 447,4 ribu kunjungan atau meningkat 16,44 persen dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama. Turis di luar ASEAN juga meningkat menjadi 488,3 ribu kunjungan atau naik 18,53 persen. Sementara yang khusus datang dari Timur Tengah sejumlah 17,4 ribu, turun 14,99 persen; Eropa 166,3 ribu, turun 3,39 persen; dan Amerika 49 ribu, meningkat 2,33 persen.
Suhariyanto mengatakan, secara bulanan, penurunan cukup besar terjadi di pintu masuk Pelabuhan Tanjung Emas dan Tanjung Benoa. Turis yang datang melalui Pelabuhan Tanjung Emas turun 93,75 persen sementara secara tahunan turun 83,11 persen. Adapun di Pelabuhan Tanjung Benoa turun 85,10 persen secara tahunan dan turun 79,72 persen secara bulanan.
Di sisi lain, peningkatan terbesar terjadi pada pintu masuk udara Bandara Ngurah Rai. Secara bulanan, jumlah kunjungan di sana meningkat 6,46 persen dari Maret, sementara dibandingkan tahunan sebelumnya meningkat 8,11 persen.
Berdasarkan jenis transportasinya, 65 persen jumlah wisman pada April 2018 melalui jalur udara, 18 persen laut, dan 17 persen darat. Jika dijumlahkan, total kunjungan wisman pada Januari-April 2018 sebanyak 4,96 juta kunjungan.
Suhariyanto berharap jumlah wisman ini akan semakin meningkat sehingga akan menggerakkan ekonomi di berbagai sektor. “Dengan promosi yang terus-menerus, jumlah wisman akan meningkat dan pariwisata akan jadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi,” kata dia.
Memasuki tahun ketiga pemenerintaha Presiden Joko Widodo, pemerintah memang gencar mengembangkan tujuan wisata baru. Targetnya untuk mendatangkan 20 juta pelancong dari negeri seberang. (Lihat pula: Pengusaha Siap Bantu Pemerintah Raih Target 20 Juta Turis di 2019).
Dalam hal ini, pemerintah juga menyadari potensi pengembangan wisata melalui ‘destinasi digital’, yakni tujuan pariwisata yang bisa viral di media sosial, terutama di Instagram. Menteri Pariwisata Arief Yahya pun mendorong pembangunan spot instagramable di obyek-obyek wisata di Tanah Air.
“Ciptakan 1.001 spot foto yang melahirkan banyak impressions. Ketika orang berdiri di sana, 360 derajat plus atas, bawah, penuh dengan objek foto. Jadi ciptakan sudut menarik untuk kamera,” kata Arif beberapa waktu lalu.