Tunggangi Truk Pasir, Jokowi Resmikan Tol Pertama di Lampung

Kementerian PUPR
Presiden Jokowi menjajal tol Bakauheni-Terbanggi Besar dengan menggunakan truk pasir, Minggu (21/1)
22/1/2018, 12.07 WIB

Ada yang unik dalam peresmian jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar, kemarin (21/1). Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan tol pertama di Provinsi Lampung tersebut dan langsung menjajalnya dengan menggunakan truk pengangkut pasir.

Tak hanya Jokowi, para menteri yang mendampinginya dalam peresmian sebagian tol Trans Sumatra ini pun ikut menaiki truk pasir. Jokowi sendiri menggunakan truk Hino berwarna putih, sedangkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menggunakan truk serupa berwarna hijau. 

(Baca: Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Akan Difungsikan Lebaran 2018)

Jokowi tidak menjelaskan apa alasan dirinya menunggangi truk pasir. Dia mengatakan ini merupakan simbol bahwa Tol tersebut adalah jalur logistik nasional yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera serta dalam rangka pengembangan kawasan berbasis hilirisasi komoditas pertanian yang sangat potensial di Provinsi Lampung.

Meski dari sisi kelayakan finansial tol ini masih sangat kecil dalam memberikan keuntungan bagi investor, tapi tetap harus dibangun karena menjadi kebutuhan untuk memenangkan persaingan global. Jalan tol dapat mempercepat proses pengiriman barang dan berujung pada peningkatan daya saing,

"Kalau biaya transportasi mahal bagaimana produknya bisa murah," kata Jokowi dalam keterangan resmi Sekretariat Presiden, Senin (22/1). (Baca: Pemerintah Klaim Tol Sumatera Picu Efek Berantai Ekonomi Rp 769 T)

Dari total panjang tol Bakauheni-Terbanggi Besar 140 kilometer (km), yang baru diresmikan kemarin hanya dua segmen sepanjang 14 km. Keduanya adalah segmen Pelabuhan Bakauheni-Simpang Susun Bakauheni serta Simpang Susun Lematang-Simpang Susun Kotabaru. Adapun peresmian tol ini dilakukan di di Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan. Untuk awal pemerintah masih menggratiskan kendaraan melintasi tol ini.

Jokowi juga meminta sisa 126 km tol Bakauheni-Terbanggi Besar dapat diselesaikan pada Juni tahun ini. Bahkan dia juga memerintahkan penyelesaiannya ditambah dari Lampung hingga Sumatera Selatan, agar bisa mendukung perhelatan akbar Asean Games 2018 yang akan digelar di Palembang.

Secara khusus, Presiden meminta Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo menyelesaikan permasalahan lahan untuk pembangunan tol di wilayahnya. Ridho sendiri menyanggupi perintah Jokowi tersebut. "Janji itu saya tulis. Nanti kalau pembebasan lahan tidak selesai, saya cek lagi tanggung jawabnya ada di siapa," kata Jokowi.

(Baca: Tiga Tahun Jokowi-JK, Pembangunan Tol Capai 560 Kilometer)

Presiden juga meminta para Menteri juga memantau perkembangan pembangunan tol setiap hari agar masyarakat mendapatkan kualitas tol yang baik. Apalagi saat ini masih banyak proyek infrastruktur tol yang perlu untuk diselesaikan. Dia pun menjanjikan akan langsung meresmikan proyek tol yang sudah selesai, agar bisa memacu perampungan ruas tol lainnya.

Basuki mengatakan progres konstruksi tol Bakauheni-Terbanggi Besar sudah mencapai 65,6 persen, sedangkan progres lahannya mencapai 95,2 persen. Dirinya meyakini ruas tol ini bisa tersambung pada pertengahan tahun ini.  "Untuk Bakauheni-Terbanggi besar, saya optimis dapat terhubung Juli 2018. Kita dorong untuk terus ke Kayu Agung hingga ke Palembang juga bisa segera selesai," ujarnya.

Sedangkan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Herry Trisaputra Zuna mengatakan pembebasan lahan tol Terbanggi Besar - Kayu Agung mencapai 60 persen. Sedangkan untuk Kayu Agung - Palembang saat ini lahan yang siap digunakan sudah di atas 90 persen.

Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar senilai Rp 16,8 triliun merupakan salah satu dari 24 ruas Tol Trans Sumatera yang dikembangkan oleh PT Hutama Karya melalui penugasan dari Pemerintah dan ditetapkan sebagai proyek strategis nasional (PSN). Pembangunan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar terbagi dalam empat paket pengerjaan.

Paket 1 dari Bakauheni ke Sidomulyo sepanjang 39,40 km, yang dikerjakan PT PP (Persero) Tbk. Paket 2 dari Sidomulyo ke Kotabaru sepanjang 40,6 km dengan kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Paket 3 dari Kotabaru ke Metro sepanjang 29 km dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Paket 4 dari Metro ke Terbanggi Besar sepanjang 31,93 km, dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

(Baca: Sindikasi 7 Bank BUMN dan Swasta Danai Tol Trans Sumatera Rp 8 Triliun)

Dari sisi pembiayaan, ruas Bakauheni-Terbanggi Besar menelan investasi sekitar Rp 16,8 triliun yang dipenuhi dari porsi modal atau ekuitas sebesar 52 persen dan pinjaman perbankan 48 persen. Pemenuhan ekuitas dilakukan melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) pada 2015 dan 2016 sebesar Rp. 2,2 trilun, serta melalui penerbitan obligasi PT Hutama Karya (Persero) secara bertahap sebesar Rp 6,5 triliun. Pemerintah menugaskan BUMN untuk membangun proyek Tol Trans Sumatera

Sementara untuk kredit investasi, Hutama Karya telah menerima pinjaman dari sindikasi perbankan sebesar sekitar Rp 8 Triliun pada akhir tahun lalu. Selain itu PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero) akan menyediakan stand-by loan untuk membantu perusahaan dalam melaksanakan kewajibannya apabila terjadi defisit arus kas cashflow selama masa operasi tol.