Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mengungkapkan saat ini sudah ada empat investor dari Tiongkok dan Korea Selatan yang siap berinvestasi di daerahnya. Keempat investor ini berencana menanamkan modalnya hingga US$ 28 miliar atau sekitar Rp 372 triliun.

Gubernur Kaltara Irianto Lambrie menyebutkan salah satu investor tersebut adalah Hyundai. Perusahaan Korea Selatan ini akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) senilai US$ 1 miliar. Investor Korea Selatan  lainnya akan menginvestasikan dananya di sektor industri senilai US$ 7 miliar.

(Baca: PLN Persoalkan Rencana Investasi PLTA Tiongkok di Kaltara)

"Kalau investor Tiongkok akan menanamkan modal dalam pengembangan kawasan industri serta PLTA. Nilainya US$ 20 miliar," kata Irianto di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Jumat (15/9).

Terkait dengan rencana investasi ini, Irianto mengaku telah menerima arahan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan untuk mensinkronkan kawasan industri dengan infrastruktur seperti PLTA. Apalagi saat ini salah satu investor PT Kayan Hydro Energy juga akan membangun PLTA dan Tsing San Group akan membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter).

(Lihat Ekonografik: Proyek Tiga Provinsi Untuk Tiongkok)

Halaman: