ESDM Sebut Pembangunan Pembangkit Listrik Nuklir Butuh Biaya Besar

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif menyebut pembangunan PLTN membutuhkan biaya tinggi.
Editor: Agustiyanti
28/11/2019, 07.58 WIB

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN masih berbenturan dengan nilai keekonomian lantaran berbiaya tinggi. 

"Kami sepakat perlu PLTN, tapi yang perlu diketahui, butuh biaya besar. Data dari Jepang, mungkin biaya per kwh bisa sampai 40 hingga 30 sen, sangat besar," kata Menteri ESDM Arifin di Gedung DPR RI, Rabu (27/11).

Ia khawatir beban biaya yang cukup tinggi akan berpengaruh pada harga jual ke masyarakat. Harga jual listrik ke masyarakat dari pembangkit ini bisa mencapai US$ 40 sen hingga US$ 30 sen per kwh.

(Baca: Menteri ESDM Belum Terima Usulan PLN soal Kenaikan Tarif Listrik)

Di samping biaya dan harga jual yang cukup tinggi, sosialisasi kepada masyarakat untuk meyakinkan bahwa penggunaan tenaga nuklir aman juga sangat penting. Pasalnya, banyak masyarakat yang memiliki kekhawatiran terhadap penggunaan nuklir. 

"Sehingga tidak ada rasa ketakutan untuk menggunakan energi berdaya nuklir. Memang kita ada memiliki sumber-sumber tapi belum signifikan jumlahnya," kata Arifin.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan