PT Smelting Produksi 96 Ribu ton Katoda Tembaga di Kuartal I 2019

Wahyu Dwi Jayanti | KATADATA
Suasana pabrik pemurni tembaga PT Smelting, Gresik, Jawa Timur, Kamis (20/6/2019)
21/6/2019, 09.50 WIB

(Baca: Terus Bertambah, Kini 27 Smelter  Beroperasi di Indonesia)

PT Smelting mendapat pasokan konsentrat Smelting dari PT Freeport Indonesia (PTFI) sebagai pemasok utama dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). Kapasitas konsentrat yang dimiliki Smelting yakni 1,1 juta ton. Tahun ini, Amman akan memasok sekitar 100 ribu ton konsentrat, sedangkan sisanya PTFI.

Pada tahun lalu, Amman hanya memasok sekitar 20 ribu ton. Sebab, pengoperasian pabrik pengolahan sempat berhenti selama dua bulan untuk perbaikan dan perawatan mesin. Karena itu, konsentrat yang diolah tidak maksimal.

Ia menambahkan, konsentrat tembaga dari Amman penting lantaran konsentrat dari Freeport memiliki kadar limbah yang tinggi. "Limbah dari Freeport tinggi, jadi harus blending. Kami cari konsentrat yang bersih yaitu Amman," kata Bouman.

PT Smelting merupakan pabrik pengelolaan biji tembaga menjadi tembaga murni yang didirikan di Gresik, Jawa Timur pada Februari 1996. Pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) dan kilang tembaga Smelting ini adalah yang pertama di Indonesia, dengan sekitar US$ 500 juta untuk biaya konstruksi langsung.

Adapun 60,5% saham PT Smelting dimiliki Mitsubishi Materi­al Corporation, sedangkan sisanya 9,5% dimiliki Mitsubishi Corporation Rtm Japan Ltd, dan 5% dipegang JX Nippon dan Metal Corporation Ltd.

(Baca: Smelter Freeport di Gresik Dipastikan Mulai Beroperasi 2022)

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati