(Baca: Medco Tertarik Ikut Berebut Garap Blok Corridor)

Sementara terkait kinerja 2018, perseroan telah mencatat perbaikan kinerja keuangan. Salah satunya terkait proses divestasi saham Bumi Resources di DPM untuk proyek seng dan timah hitam ke NFC China yang membuat perusahaan berhasil meraup dana segar sebesar US$ 198 juta atau sekitar Rp 2,9 triliun kala itu.

Perusahaan juga menyebut berhasil melunasi pinjaman ke pihak ketiga dengan  dana hasil penjualan saham di DPM ke NFC. Sehingga pinjaman ke pihak ketiga turun sebesar 60% pada 2018 dibanding tahun sebelumnya.

Selain itu, dengan menurunnya pinjaman, beban bunga dan beban keuangan pada tahun lalu juga ikut turun sebesar 99% dibandingkan pada 2017.

Di sisi lain, saldo kas dan deposito perusahaan juga tercatat meningkat, sehingga dapat memulai pekerjaan konstruksi di proyek tambang emas CPM dan tambang seng DPM.

Kas perusahaan per 2018 bertambah menjadi US$ 8,2 miliar, sedangkan pada 2017 sebesar US$ 5,2 miliar.  "Rasio likuiditas kami terus membaik secara keseluruhan," kata Susanto. 

Halaman: