Energy Equity Epic (Sengkang) Pty. Ltd berencana mengebor 13 sumur eksplorasi di Blok Sengkang. Ini merupakan komitmen pasti dari kontraktor setelah mendapatkan kontrak baru di blok minyak dan gas bumi yang ada di daratan Sulawesi Selatan.
Seharusnya pengeboran akan dilakukan bertahap selama lima tahun mulai 24 Oktober 2022 setelah kontrak efektif. Namun, menurut Presiden Direktur Energy Equity Epic (Sengkang) Pty. Ltd., Andi Rianto, menginginkan pengeboran dilakukan lebih awal, yakni 2020.
Dalam lima tahun itu, Energy Equity tidak hanya mengebor sumur tapi melakukan studi geologi dan geofisika (G&>); serta seismik. Perinciannya adalah, tahun pertama akan mengebor dua sumur eksplorasi dan studi G&>.
Tahun kedua, Energy Equity akan mengebor dua sumur eksplorasi, seismik tiga dimensi (3D) sepanjang 100 km persegi (km2) dan studi G&>. Lalu tahun ketiga, akan mengebor dua sumur eksplorasi, studi G&>, dan seismik dua dimensi (2D) sepanjang 300 kilometer persegi (km2).
Di tahun keempat, Energy Equity akan mengebor dua sumur eksplorasi, studi G&>, dan seismik 2D sepanjang 500 km2. Setelah itu di tahun kelima, akan mengebor lima sumur eksplorasi, studi G&>, serta akuisisi dan pemrosesan seismik 2D di wilayah terbuka.
Total investasi untuk seluruh kegiatan tersebut sesuai dengan KKP Enerqy Equity di Blok tersebut, yakni US$ 88 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun. "Akan melakukan kegiatan pengeboran 13 sumur eksplorasi, seismik 2D 800 km2, 3D 100 km2, dan studi-studi,” kata Andi kepada Katadata.co.id, beberapa waktu lalu.
Dengan kegiatan itu harapannya bisa menemukan cadangan gas yang besar demi mendukung target produksi. Pihaknya akan meningkatkan produksi gas hingga mencapai puncaknya atau 233% dari produksi sekarang. Saat ini, rata-rata produksi di Blok Sengkang 60 juta kaki kubik per hari (MMscfd).
Adapun peningkatan produksi akan diupayakan Energy Equity mulai dari 2020 sampai 2027 mulai dari 100 MMscfd hingga 200 MMscfd. “Target bisa sampai 100-200 MMscfd, bertahap, " ujar dia di Jakarta, Selasa (11/12).
Blok Sengkang berada di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Luas blok ini 2.925 km2. Adapun cadangannya saat ini sekitar 3-4 tcf.
Pemerintah telah memperpanjang kontrak Energy Equity di Blok Sengkang selama 20 tahun. Kontrak ini menggunakan skema gross split. Bonus tanda tangan blok yang disetor Energy Equity ini mencapai US$ 12 juta.
Energy Equity memegang 100% hak kelola blok itu. Perusahaan tersebut nantinya diminta menawarkan Partisipasi Interest 10% kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
(Baca: Dapat Kontrak Baru, Energy Equity Naikkan Produksi Blok Sengkang 233%)
Di Blok Sengkang saat ini terdapat empat lapangan yang memiliki cadangan gas terbukti (proven) yaitu Kampung Baru, Walanga, Sampi-Sampi, dan Bonge. Lapangan-lapangan tersebut sudah mendapatkan persetujuan tahap pengembangan dari pemerintah.