Kadin Ungkap Peran Penting dan Masa Depan Bisnis Batu Bara

Donang Wahyu|KATADATA
18/12/2018, 18.38 WIB

Di sisi lain, akan ada permintaan batu bara dari beberapa negara seperti India. Selain itu, di Amerika Serikat pembangkit terbesar nomor dua juga masih menggunakan batu bara. Porsinya sebesar 30%. Di Jepang juga masih 34%.

Sedangkan di Indonesia, pemerintah juga sedang fokus percepatan infrastruktur, seperti pembangkit listrik. Harga batu bara di Indonesia juga lebih terjangkau dan cadangan banyak, sehingga masih menjadi andalan. “Indonesia bukan hanya butuh listrik yang murah, tapi juga handal,”ujar dia.

Sedangkan, International Agency Energy (IAE) memproyeksikan kebutuhan batu bara di Indonesia tahun 2023 akan turun menjadi 350 metrik ton (MT) dari 400 MT tahun ini. Di Negara Tiongkok, pada masa itu juga turun menjadi 26.000 MT dari 27.000 MT tahun 2017.

(Baca: Riset IAE: 2023, Kebutuhan Batu Bara Indonesia dan Tiongkok Turun)

Di sisi lain, IEA memprediksi ada negara yang mengalami peningkatan kebutuhan batu bara pada tahun 2023. Mereka adalah India, Filipina, Vietnam, dan Malaysia.

Tahun 2023, kebutuhan batu bara di India sekitar 700 Mtce meningkat dari tahun 2017 sekitar 600 Mtce. Sementara itu, kebutuhan batu bara di negara Filipina, Vietnam dan Malaysia rata-rata sebesar 300 Mtce dari sebesar 200 Mtce pada 2017.  

Halaman: