Harga BBM Pertamax Lebih Mahal dari Keekonomiannya

Arief Kamaludin|KATADATA
28/11/2018, 09.37 WIB

Inas mengatakan jika harga minyak ke depan beranjak ke US$ 70 per barel atau semakin tinggi di atasnya, bisa berdampak ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN). “Pertamina cukup lama menanggung kerugian Petramax ketika harga minyak mentah di atas US$ 70 per barel,” kata dia kepada Katadata.co.id, Selasa (27/11).

Harga Brent dalam perdagangan hari ini (28/11) untuk kontrak Januari 2019 mencapai US$ 60,61 per barel. Angka itu turun 13% dari dua pekan lalu.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Mineral (ESDM) akan memanggil pelaku usaha yang menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi. Tujuannya untuk meminta badan usaha tersebut menurunkan harga BBM. Alasannya, harga minyak juga mengalami tren penurunan.

(Baca: Hitung Ulang Harga BBM di Tengah Anjloknya Harga Minyak Dunia)

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan badan usaha yang akan dipanggil di antaranya PT Pertamina (Persero), PT Shell Indonesia dan PT Total Indonesia. "Kalau harga minyak turun, harus turun," kata dia di Jakarta, Rabu (21/11).

Halaman: