Meski belum ada pengajuan, Kementerian ESDM menyatakan secara prinsip pemerintah menyetujui untuk memberi perpanjangan kepada Inpex selama 20 tahun itu. "Prinsipnya kita oke," ujar Djoko.

Saat ini Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) masih mengevaluasi desain awal (Pre Front End Engineering Design/FEED) proyek Blok Masela. Ini merupakan tahapan sebelum PoD diajukan oleh Inpex.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher mengatakan pihaknya tengah memfinalisasi kajian awal Inpex tersebut. "Sedikit lagi," kata dia kepada katadata.co.id, Senin (29/10).

Berdasarkan buku Neraca Gas Bumi Indonesia periode 2018 hingga 2027 yang baru terbit, Blok Masela berproduksi tahun 2027. Puncak produksi Blok Masela diperkirakan akan mencapai 1.200 juta kaki kubik per hari (mmscfd).

(Baca: Pemerintah Tak Segan Pangkas Biaya Blok Masela)

Sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan pernah mengungkapkan besaran biaya pengembangan Blok Masela mencapai US$ 16 miliar. "Blok Masela cost-nya US$ 16 miliar," kata dia dalam sarasehan dan diskusi nasional migas di Jakarta, Rabu, (8/8).

Halaman: