Adapun, perbedaan data ini dirilis Indonesia Corruption Watch (ICW). Berdasarkan data ICW, total volume ekspor Bukit Asam ke Filipina sejak 2014 hingga 2016 mencapai 70.701 ton.

Namun, secara nilai, ekspor yang tercatat di Indonesia dan Filipina berbeda. Di Filipina, nilai ekspor tercatat US$ 4.787.161, sedangkan versi Indonesia hanya US$ 4.524.864.

(Baca: Perbedaan Data Ekspor Batu Bara Buka Celah Korupsi)

Tak hanya itu, International Corruption Watch (ICW) membeberkan dugaan transaksi ekspor batu bara secara total dan bukan cuma Bukit Asam, yang tidak dilaporkan selama 2006 hingga 2016. Di antaranya, Tiongkok US$ 5,3 miliar. Lalu, Jepang US$ 3,8 miliar, Korea Selatan US$ 2,6 miliar, India US$ 2,2 miliar, Thailand US$ 971,4 juta, Taiwan US$ 308,3 juta dan negara lainnya US$ 11,7 miliar.

Secara keseluruhan, nilai indikasi kerugian negara mencapai Rp 133,6 triliun. Perinciannya kewajiban pajak Rp 95,2 triliun dan royalti Rp 38,5 triliun.

Halaman: