Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan kajian desain awal (Pre Front End Engineering Design/FEED) proyek Blok Masela segera selesai.  Ini karena pengerjaannnya sudah mencapai tahap final.  

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher mengatakan pre-FEED proyek tersebut akan selesai bulan ini."Masih berlangsung prosesnya, target selesai akhir bulan September 2018," kata dia kepada Katadata.co.id, Senin (17/9).

Saat ini, Inpex Corporation selaku operator juga melakukan studi penilaian risiko, studi Analisis Dampak Lingkungan (Amdal), dan tahap klasifikasi lokasi potensial fasilitas produksi di darat. Studi itu untuk mendukung proyek Masela. 

Setelah pre-FEED selesai, Inpex akan mengajukan revisi proposal pengembangan (Plan of Development/PoD). Perusahaan asal Jepang itu berencana mengajukan revisi PoD pada November mendatang. 

SKK Migas akan memberikan persetujuan PoD tersebut paling lambat dua bulan setelah pengajuan. Dengan begitu, harapannya produksi Blok Masela bisa lebih cepat.

"Target first gas-nya 2027. Namun, kami tidak mau. Harus lebih cepat dua sampai tiga tahun, kami berusaha lebih cepat dan transparan," ujar Wakil Kepala SKK Migas  Sukandar dalam rapat dengar pendapat di Komisi VII DPR, Jakarta, Senin (27/8).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan pernah mengungkapkan besaran biaya pengembangan Blok Masela mencapai US$ 16 miliar. "Blok Masela cost-nya US$ 16 miliar," kata dia dalam sarasehan dan diskusi nasional migas di Jakarta, Rabu, (8/8).

Halaman: