Lokasi Pembangunan Smelter Freeport Masih Belum Ditentukan

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Sejumlah Haul Truck dioperasikan di area tambang terbuka PT Freeport Indonesia di Timika, Papua.
24/7/2018, 12.58 WIB

Bambang Gatot pun menanggapi hal itu. Menurutnya, pembangunan smelter memang tidak serta merta langsung terlihat fisiknya. Tapi, harus mulai dari studi. Kemudian setelah tahun ke dua dan ketiga baru terlihat pekerjaan fisiknya. “Tiga tahun minimal dan lima tahun paling lama,” ujar dia.

Saat ini, Freeport sudah melakukan studi pembangunan smelter. Dalam studi itu pembangunan smelter akan dilakukan di Gresik, Jawa Timur. Bahkan mereka sudah mengeluarkan dana sebesar US$ 26 juta.

Selain itu, PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Amman Mineral melakukan studi bersama terkait rencana pembangunan smelter. Opsinya ada di Nusa Tenggara Barat.

Di sisi lain, pemerintah juga menggandeng Sucofindo sebagai surveyor independen untuk memantau perkembangan pembangunan smelter. “Kalau membangun smelter di awal berat juga. Mungkin dia juga akan bergabung dengan PT Amman Mineral Nusa Tenggara,” ujar Bambang.

(Baca: Jonan: Freeport Harus Bangun Smelter)

Menurut Budi Gunadi Sadikin, Indonesia berpeluang menjadi negara smelter terbesar di dunia jika memang rencana pembangunan itu bisa terlaksana. "Kalau Indonesia jadi bangun smelter US$ 2,4 miliar, akan menjadi negara smelter terbesar di dunia,” kata dia.  

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati