PT Pertamina (Persero) menyelesaikan pengeboran 13 sumur pengembangan minyak dan gas bumi (migas) di Blok Mahakam, Kalimantan Timur. Angka itu masih di bawah target tahun ini yakni mengebor 69 sumur.
Direktur PT Pertamina Hulu Mahakam Ida Yusmiati mengatakan capaian itu masih di bawah 50% karena ada dua rig yang belum tiba. Dua rig tersebut baru tiba di Blok Mahakam antara Juli hingga September mendatang.
Meski begitu, Pertamina tetap melakukan pengeboran sambil menunggu rig lainnya tiba. "Sampai awal bulan sudah selesai 13 sumur ditambah pemboran tiga sumur yang saat ini masih berjalan," kata dia kepada Katadata.co.id, Selasa (26/6).
Saat ini, hanya tiga rig yang beroperasi di Blok Mahakam. Jika semua kondisi lancara, Ida optimistis target pengeboran sumur pengembangan tahun ini bisa tercapai.
Selain mengebor sumur pengembangan, ada beberapa kegiatan lainnya yang masuk dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) PT Pertamina Hulum Mahakam (PHM) tahun ini. Di antaranya pengerjaan ulang (workover) 132 sumur. Ada juga perawatan 5.623 unit sumur, serta kegiatan pengembangan lanjutan (Plan of Further Development/PoFD) di lima lapangan.
Tahun ini, Pertamina menganggarkan sekitar dari US$1,7 miliar atau sekitar Rp 23 triliun untuk Blok Mahakam. Dana itu terdiri dari belanja modal sebesar US$ 700 juta dan biaya operasional sebesar US$ 1 miliar.
(Baca: Jaga Produksi Mahakam Tahun 2018, Pertamina Siapkan Rp 23 Triliun)
Mengacu data SKK Migas, produksi gas bumi siap jual (lifting) PHM di blok Mahakam per 31 Mei 2018 baru mencapai 84% dari target. Selama lima bulan terakhir Pertamina baru berhasil me-lifting sebesar 932,7 juta kaki kubik per hari (mmscfd) dari target 1.100 mmscfd.