Peningkatan konsumsi BBM selama Lebaran tahun ini karena ada beberapa jalan tol baru dari Jakarta hingga Surabaya. “Ini akan berdampak pada peningkatan jumlah pemudik darat. Sehingga Pertamina antisipasi jauh-jauh hari," kata Gandhi di Jakarta, Rabu (16/5).

Meningkatnya konsumsi BBM itu akan membuat impor Pertamina meningkat. Proses impor telah dilakukan tiga bulan sebelum Lebaran.

Sementara itu konsumsi BBM jenis Solar cenderung turun menjadi 30 ribu KL dari konsumsi normal 35 ribu KL. Penyebabnya karena pemerintah melarang truk beroperasi saat Lebaran. Sementara itu stok Solar 24 hari.

Direktur Pemasaran Korporat Pertamina Basuki Trikora Putra mengatakan telah menyiapkan 200 motor yang tersebar di jalur non tol yang ada di Pulau Jawa. Selain itu Pertamina menyediakan BBM kemasan untuk mengantisipasi adanya kemacetan. "Kami siapkan BBM kemasan 5-10 liter, kami lakukan koordinasi internal," kata dia.

Tak hanya Bahan Bakar Minyak (BBM), konsumsi elpiji mengalami kenaikan. Vice President Domestik Gas Pertamina Kusnendar mengatakan kenaikan konsumsinya sebesar 27 ribu Metrik Ton (MT) per hari dari konsumsi normal sebesar 23.131 MT. Adapun ketahanan stoknya selama 17 hari.

(Baca: Subsidi Elpiji Bengkak Rp 820 M, Pertamina Minta Aturan Penindakan)

Kusnendar mengatakan pihaknya sudah menyiagakan 3.094 agen elpiji subsidi dan non subsidi, serta menyiagakan 31.612 pangkalan elpiji subsidi di seluruh Indonesia. Selain itu pihaknya juga akan menyiagakan 46 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBBE) kantong untuk pulau Jawa sebagai konsumen tertinggi.

Halaman: