PT Pertamina Hulu Energi/PHE hanya mengandalkan tiga lapangan untuk menjaga produksi minyak dan gas bumi/migas di Blok Tuban ke depannya. Ini karena lapangan Sukowati akan diserahkan ke PT Pertamina EP/PEP.
Presiden Direktur Gunung Sardjono Hadi mengatakan per 28 Februari 2018, Lapangan Sukowati tidak lagi menjadi bagian Blok Tuban. Lapangan ini dilepas karena lokasinya lebih dekat dengan lapangan milik Pertamina EP di Cepu, Kabupaten Blora.
Pertamina EP juga sebelumnya sudah memiliki hak kelola 80% di Lapangan Sukowati. Sisanya dipegang Badan Operasi Bersama (Joint Operating Body/JOB) antara PT Pertamina Hulu Energi dan PetroChina East Java yang juga menjadi operator.
Menurut Gunung, Lapangan Sukowati memang menjadi penyumbang signifikan terhadap produksi Blok Tuban selama ini. Namun, pelepasan lapangan itu tidak diharapkan tidak akan mengganggu produksi dari Blok Tuban.
Menurut Gunung ada beberapa lapangan yang bisa menjadi penopang, seperti Mudi, Sumber, dan Lengowangi. "Jadi kami fokus di luar Lapangan Sukowati," kata dia di Jakarta, Rabu, (21/2).
Keputusan untuk melepas Lapangan Sukowati itu juga sudah disampaikan kepada Kementerian ESDM dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi/SKK Migas. Namun, sampai saat ini belum ada keputusan.
Public Relations Manager PT Pertamina EP Muhammad Baron juga mengatakan perusahaannya belum menerima keputusan resmi mengoperatori Lapangan Sukowati. Namun perusahaannya siap mengelola blok itu. "Secara kesanggupan dan kemampuan operasi atas lapangan tersebut Pertamina EP akan siap dengan berbagai pertimbangan teknis dan operasional," kata dia kepada Katadata.co.id.
(Baca: Pertamina Hulu Energi Naikkan Target Produksi Tahun Ini)
Sementara itu Blok Tuban akan berakhir 28 Februari 2018. Blok ini akan memakai skema kontrak gross split setelah kontraknya berakhir.