Membedah Delapan Blok Migas yang Akan Mendongkrak Aset Pertamina

ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Suasana Kapal Floating Production Unit (FPU) Jangkrik di Saipem Karimun Yard, Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, Selasa (21/3).
10/2/2018, 10.00 WIB

7. Blok Ogan Komering

Luas blok di daratan Sumatera Selatan ini mencapai 1.155 km persegi. Kontrak blok ini pertama kali diteken 29 Februari 1998. Setelah beberapa akuisisi blok tersebut sekarang dioperasikan oleh JOB Pertamina - Talisman (Ogan Komering) sampai 28 Februari 2018. Di blok ini Talisman dan PHE memiliki hak kelola masing-masing 50 %.

Tahun 1998, produksi minyak blok ini pernah mencapai puncaknya sebesar 20 ribu bph. Namun tahun 2016 produksi blok ini mulai menurun. Jika mengacu laporan keuangan PHE 2016, produksi migas Ogan Komering hanya 2,3 ribu bsmph. Namun capaian itu meningkat jika dibandingkan tahun 2015 yang hanya 1,9 ribu bsmph.

Adapun cadangan minyak tahun 2015 sebesar 3.191 MTSB. Sedangkan cadangan gas 18,80 BSCF.

8. Blok Tuban

Kontrak yang berada di daratan (onshore) Jawa Timur ini, pertama kali ditandatangani 29 Februari 1988 dengan jangka waktu 30 tahun. Di blok ini, Pertamina dan PetroChina membentuk badan operasi bersama bernama Joint Operating Body Pertamina PetroChina East Java (JOB PPEJ).

Saat ini blok Tuban memiliki dua ladang minyak penghasil yaitu Mudi dan Sukowati. Selain minyak, ada dua ladang gas produksi yakni Lengowangi dan Bungoh Selatan.

Minyak yang diproduksi dari blok ini dijual ke China Oil. Sedangkan gas tersebut dipasok ke PT Petrokimia Gresik. Adapun gas buang (flare gas) dari ladang minyak blok ini dijual ke PT Gasuma Corporindo. Area blok Tuban meliputi 1.478 km persegi, blok ini terletak di darat di provinsi Jawa Timur.

Blok Tuban juga merupakan blok tua yang mengalami penurunan produksi.  Mengacu laporan keuangan PHE 2016, tahun 2016 produksi migas blok Tuban mencapai 1,1 ribu bsmph. Turun dibandingkan tahun 2015 yang mencapai 1,4 ribu bsmph.

Terkait pengelolaan Blok Ogan Komering dan Tuban, pemerintah menyiapkan perpanjangan kontrak sementara. Ini untuk mengantisipasi jika Pertamina terlambat membalas surat dari Kementerian ESDM. Apalagi, kontrak dua blok itu berakhir  berbarengan pada  28 Februari 2018.

Cadangan minyak yang ada sampai tahun 2015 mencapai 27.884 MTSB. Adapun cadangan gasnya 20,60 BSCF.  

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia